Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan Singkat dan Lucu Tentang Lailatul Qadar untuk Kultum Tarawih dan Berbuka Puasa
Mengapa demikian? Allah SWT telah memberikan rahmat-Nya di bulan tersebut dengan mewajibkan puasa sebagai bagian bentuk dari ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Bagi mereka yang menjalankan puasa tersebut, maka Allah SWT secara langsung memberikan balasan kepada hamba-hamba-Nya. Selain itu, keistimewaan lainnya adalah dilipatgandakannya amal-amal yang dikerjakan selama bulan suci Ramadhan.
Tidak hanya sampai disitu, di bulan Ramadhan pula Al-Qur'an diturunkan. Keistimewaan tersebut menjadi terasa sempurna, ketika di bulan Ramadhan pula terdapat Lailatul Qadar sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al Qadr sebagai berikut:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Dalam kitab Tafsir Jalalain karangan Imam Jalaluddin As Suyuti dan Imam Jalaluddin Al Mahalli disebutkan bahwa yang dimaksud “malam kemuliaan lebih baik dari 1.000 bulan” adalah amal-amal shaleh (ibadah) yang kita lakukan di malam tersebut lebih baik daripada melakukannya di malam-malam lainnya.
Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan di situ adalah bahwa amal ibadah seperti sholat, tilawah Al-Qur'an, dan dzikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailatul qadar sendiri).
Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah SAW bahwa, "Sesungguhnya Allah mengaruniakan "Lailatul Qadar" untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya".