“Man fariha bidukhuli ramadlan harrama Allahu jasadari minan niran”
Barang siapa yang berbahagia dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah haramkan jasadnya di atas api neraka.
Hadist di atas sering didengar dalam suatu ceramah atayukajian agama saat memasuki bulan Ramadhan.
Baca Juga: Hukum Melakukan Puasa Setengah Hari bagi Anak Kecil saat Bulan Ramadhan Menurut Beberapa Hadist
Namun ternyata hadist ini tidak pernah ditemukan di dalam kitab-kitab hadis manapun.
Hanya satu orang saja yang menyampaikan hadis tersebut di dalam kitabnya, yaitu Usman Al-Khaubawi dalam kitabnya yang berjudul Durratun Nashihin.
Sementara itu, Durratun Nashihin adalah kitab yang menurut banyak ulama memuat hadis-hadis palsu.
Namun hal ini tentunya masih dikaji di beberapa pesantren di Indonesia. Selain itu, hadits ini juga tidak tidak memiliki sanad, sehingga tak jelas siapa yang mengucapkannya dan siapa yang meriwayatkannya.
Yang perlu diketahui yaitu benar berbahagia ketika datang bulan Ramadhan. Tetapi tidak hanya perasaan berbahagia, namun juga terdapat aksi yang menunjukkan seorang umat muslim melaksanakan perintah Allah SWT dan perbanyak ibadah di bulan Ramadhan karena banyak keistimewaan di dalamnya.