innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn
Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu yang kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
Baca Juga: Doa Usai Baca Yasin di Tahlil, Keutamaan dan Lengkap Latin, Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia
13. اضْرِبْ لَهُمْ لًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ اۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ
waḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā`ahal-mursalụn
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
14. اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ ا ا الِثٍ الُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ لُوْنَ
iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa 'azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalụn
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus pasangan.”
15. الُوْا ا الَّا لُنَاۙ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ ا ا اِلَّا