BERITA DIY – Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik tidak mau ambil pusing dengan tudingan sejumlah pihak yang menyebut partainya pro-teroris.
Rachland Nashidik menilai, tudingan pro-terorisme disematkan kepada Partai Demokrat lantaran bersikap vokal terhadap kasus unlawfull killing enam laskar FPI, penangkapan Munarman hingga KKB di Papua.
Partai Demokrat memang bersikap vokal terhadap kasus-kasus itu karena posisi mereka sebagai oposisi dan banyak melayangkan kritikan pada pemerintah.
Baca Juga: 10 Nama Malaikat dan Tugasnya yang Wajib Diimani Umat Muslim
"Demokrat dituding pro-teroris karena tolak unlawfull killing pada 6 warga sipil, minta bukti tudingan teroris pada Munarman dan menentang politik pro-kekerasan kembali ke Papua," kata Rachland Nashidik melalui akun twitter pribadinya @RachlandNashidik.
Rachland Nashidik mengatakan sikap Partai Demokrat yang seperti itu bukan berarti mereka pro-teroris namun merupakan sikap politik dari Demokrat.
"Itu sikap moral politik yang benar, meski mungkin tak populer," kata Rachland Nashidik.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kembang Goyang, Kue Lebaran Enak yang Gurih dan Renyah
Tudingan pro-teroris yang makin gencar pada Partai Demokrat dikatakannya tidak perlu diambil pusing dan terlalu dipikirkan karena tidak benar.
"Demokrat pro-teroris?, kite senyumin aje!,"kata Rachland Nashidik menutup cuitannya.
Sebagai informasi, Partai Demokrat menjadi salah satu pihak yang vokal menyuarakan agar kasus unlawfull killing yang menewaskan 6 anggota laskar FPI diusut secara tuntas.
Selain itu Partai Demokrat juga vokal terhadap penangkapan Mantan Sekretaris FPI, Munarman oleh Densus 88.
Demokrat menilai penangkapan aparat terhadap Munarman tidak didasari dengan bukti kuat yang menyatakan bahwa Munarman adalah teroris.
Belum lama ini Partai Demokrat juga menyatakan keberatan terhadap label teroris yang diberikan pemerintah kepada KKB Papua. Demokrat menilai penyematan label teroris bisa membuat konflik makin meluas.***