BSI Kucurkan Rp 8,6 Triliun untuk 60 Ribu Nasabah guna Pulihkan Ekonomi Nasional

- 23 April 2021, 21:00 WIB
PT Bank Syariaj Indonesia (BSI) kucurkan Rp 8,6 triliun untuk 60 ribu nasabah guna Pulihkan Ekonomi Nasional.
PT Bank Syariaj Indonesia (BSI) kucurkan Rp 8,6 triliun untuk 60 ribu nasabah guna Pulihkan Ekonomi Nasional. /Dok Bank Syariah Indonesia/

BERITA DIY - Dana sebesar Rp8,6 triliun disalurkan kepada lebih dari 60 ribu nasabah hingga Maret 2021 oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai pembiayaan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, 23 April 2021, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, industri perbankan syariah masih terus bertumbuh kuat meskipun di tengah tantangan pandemi COVID-19.

“Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, BSI melakukan penyaluran pembiayaan ke berbagai sektor, melakukan penjaminan pembiayaan, dan subsidi margin (selisih),” kata Hery yang disampaikan di Sarasehan Industri Jasa Keuangan Jawa Tengah, Jumat, dikutip Berita DIY.

Baca Juga: Indonesia Kembali Berduka, Kementerian Sekretariat Negara Berduka Cita atas Wafatnya Sastrawan Radhar Panca

Untuk wilayah Jawa Tengah, dari total penyaluran PEN BSI secara nasional, BSI menyalurkan pembiayaan untuk PEN sebesar Rp495 miliar atau 5,7 persen. Penyaluran pembiayaan PEN ini mayoritas disalurkan ke segmen konsumer atau sebesar 36 persen, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar 23 persen, dan mikro sebesar 22 persen dari total pembiayaan PEN.

BSI berharap mampu berperan sebagai pilar baru ekonomi di Indonesia. Hal itu karena kapasitas sudaj lebih baik pascamerger.

Dengan total aset sebesar Rp239,5 triliun dan memiliki lebih dari 1.300 cabang dan lebih dari 1.700 ATM, kata Hery, BSI merupakan bank terbesar ketujuh di Indonesia. Selain itu, BSI juga memiliki akses lebih luas melalui pembukaan rekening secara daring melalui BSI Mobile.

“Dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah, BSI berupaya meningkatkan komposisi dana murah dan mengatur pembiayaan dengan margin yang kompetitif. BSI juga berupaya untuk mewujudkan bank syariah yang inklusif, universal, memiliki produk yang lengkap dan kompetitif, serta didukung teknologi digital,” ujarnya.

Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, lembaga keuangan syariah harus bisa berkompetisi dengan lembaga keuangan non syariah.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini, 23 April 2021: Nino Temukan Fakta Baru, Mama Rosa Gagalkan Rencana Al?

“Hal tersebut dapat dicapai melalui beberapa strategi diantaranya penguatan lembaga keuangan syariah melalui peningkatan permodalan dan SDM, integrasi ekosistem keuangan syariah dengan ekosistem digital, dan peningkatan literasi keuangan syariah melalui program edukasi dan riset,” ujar Wimboh.***

Editor: Adestu Arianto

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x