Profil Radhar Panca Dahana, Budayawan yang Baru Saja Meninggal dan Jejak Karyanya

- 23 April 2021, 13:24 WIB
Profil Radhar Panca Dahana, Budayawan yang Baru Saja Meninggal dan Jejak Karyanya.*
Profil Radhar Panca Dahana, Budayawan yang Baru Saja Meninggal dan Jejak Karyanya.* /instagram.com/@s.kakung

Bakat menulis Radhar sudah terlihat sedari kecil. Ketika masih duduk bangku kelas lima sekolah dasar, ia sudah mampu menulis sebuah cerita pendek “Tamu Tak Diundang.” Radhar mengirimkannya ke salah satu surat kabar dan dimuat.

Pada saat duduk di bangku kelas dua SMP, ia menjadi redaktur tamu majalah Kawanku. Selama beberapa bulan, ia membantu menyeleksi naskah cerpen dan puisi yang masuk. Ia mulai mengarang cerita pendek, puisi, dan membuat ilustrasi ketika duduk di kelas tiga SMP.

Baca Juga: Selamat Jalan untuk Selamanya, Ulama Indonesia Gus Mus Kabarkan Berita Duka atas Meninggalnya Radhar Panca

Dalam menulis di majalah dan surat kabar, Radhar menggunakan nama samaran Reza Morta Vileni. Alasan Radhar menggunakan nama samaran lantaran tak ingin ketahuan oleh sang ayah.

Radhar menempuh jurusan Sosioloi di Universitas Indonesia (UI) dalam waktu 2,5 tahun. Tahun 1997, Radhar melanjutkan studi di Ecole des Hautes Etudes en Science Sociales, Prancis, dengan meriset postmodernisme di Indonesia.

Sepulang dari Prancis, Radhar mengalami stres berat. Ia divonis gagal ginjal kronis, acute renal failure dan cjronic renal failure, pembunuhan sel ginjal secara perlahan. Dua buah ginjalnya dinyatakan sudah mati. Hingga hari ini, tiada hari yang ia lewati tanpa gangguan 2-3 penyakit dari sekitar 15 penyakit baru yang dapatkan setelah cuci darah. 

Baca Juga: Kapan Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2021? Berikut Amalan yang Bisa Dilakukan dan Keutamaannya

Karya-karya Radhar antara lain:

A. Buku: 1. Homo Theatricus 2. Menjadi Manusia Indonesia (esai humaniora, 2002) 3. Jejak Posmodernisme (2004) 4. Inikah Kita; Mozaik Manusia Indonesia (esai humaniora, 2006) 5. Dalam Sebotol Coklat Cair (esai sastra, 2007)

B. Kumpulan puisi,antara lain, 1. Simponi Duapuluh (1988) 2. Lalu Waktu (2003)

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah