Network
BERITA DIY - Bicara soal keyakinan dan ketuhanan terkadang masih menjadi pembicaraan yang sensitif. Tidak semua orang meyakini keberadaan Tuhan yang Esa, namun topik terkait teologi ini menjadi diskurus yang selalu menarik.
Selain agama-agama yang punya banyak penganut ada pula kepercayaan yang diyakini tanpa berafisiliasi dengan agama manapun. Salah duanya yang sering disebut adalah agnostik dan atheis.
Keduanya sering diartikan sebagai suatu yang sama atau sinonim padahal keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Lantas apa itu agnostik dan athies dan apa perbedaan keduanya?
Agnostik
Agnostik secara etimologi yaknu gnostik, dari bahasa Yunani yang artinya mengetahui atau pengetahuan sedangkan ἀ (a) yang berarti tidak. Pemahaman agnostik dalam suatu kepercayaan secara harafiah berarti ada tidak adanya Tuhan merupakan suatu yang tak diketahui.
Mereka yang agnostik tidak 100 persen menyangkal keberadaan Tuhan secara mutlak. Mereka menganggap adanya Tuhan perlu dibuktikan secara ilmiah dan bisa memuaskan logika.
Menurut plato.standford.edu, penganut kepercayaan agnostik butuh alasan ilmiah yang jelas untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari Tuhan dan bisa dibuktikan secara ilmiah, yakni alam semesta.
Keberadaan Tuhan menurut keyakinan agnostik tidak mungkin dapat dinalar oleh akal manusia sehingga konsekuensinya, keberadaan Tuhan tidak dapat diketahui dengan cara apapun.
