"Teroris remaja ini tak merasa berniat buruk. Dia merasa sangat mulia bahkan. Masalahnya adalah dia betul2 menutup mata hati & nalarnya...." tambah Budiman.
Budiman menambahkan, ada ancaman satu generasi yan hilang jika hal seperti ini dibiarkan.
"Di bagian akhir surat wasiat, teroris remaja ini menegaskan ideologi politiknya..Kalimat2 yg juga berseliweran di media2 sosial ttg haramnya demokrasi & Pancasila. Masalahnya bukan cuma kekerasan tp juga ide di balik kekerasan & ancaman 1 generasi yg hilang!" pungkasnya.
Sebuah surat wasiat yg menggambarkan kepadatan & kepekatan pikiran di usia muda. Sangat menyintai & membenci utk hal2 yg tak diketahui. Cara berpikirnya sederhana, juga kesimpulannya: dia harus mati bersama yg dibencinya. Karena yakin akan dpt surga pic.twitter.com/FA0ew8oUuN— Budiman Sudjatmiko (IG: masbud_sudjatmiko) (@budimandjatmiko) March 31, 2021
Sebagai informasi, terduga teroris yang melakukan aksi baku tembak di Mabes Polri itu menuliskan sebuah surat wasiat untuk keluarganya.
Dalam surat itu, ia juga menyinggung nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Pesan berikutnya untuk kaka agar rumah Cibubur jaga Dede dan mama, iadah kepada Allah, dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai jaran islam, serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak. Allah yang akan menjamin rezeki kak. Maaf ya kak, Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kakak..." tulis Zaikiah Aini di surat wasiatnya.