Anggota Komisi IV DPR RI Tolak Impor Beras: Menteri Perdagangan Tidak Paham Kondisi Lapangan

- 18 Maret 2021, 13:04 WIB
Rencana impor beras 1 juta ton akan merugikan petani, apalagi saat ini sedang masuk masa panen.
Rencana impor beras 1 juta ton akan merugikan petani, apalagi saat ini sedang masuk masa panen. /pixabay.com/DEZALB

BERITA DIY – Rencana pemerintah untuk melakukan impor beras sebesar 1 juta ton menuai polemik. Kebijakan ini dinilai menunjukkan sikap tidak pro petani, mengingat saat ini telah masuk masa panen.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melalui konfersi pers virtual tanggal 15 Maret 2021 menyampaikan bahwa rencana impor 1 juta ton beras dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan stok dan menstabilkan harga.

“Ini (impor) bagian dari strategi memastikan harga stabil. Percayalah tidak ada niat pemerintah untuk hancurkan harga petani terutama saat sedang panen raya," katanya dikutip BERITA DIY dari Antara.

Baca Juga: Mengejutkan! Opa Chan Bongkar Reyna Anak Andin, Elsa 'Kebakaran Jenggot' di Ikatan Cinta Malam Ini

Baca Juga: Tubuh Lebih Ideal dengan 10 Tips Menambah Berat Badan Berikut Ini: Dijamin Enak dan Tak Menyiksa

Baca Juga: Alhamdulillah Fakta Baru Soal Pak Suganda Ditemukan Rendy, Al Segera Bertemu Sumarno? Ikatan Cinta Malam Ini

Wacana pemerintah direspon beragam, kebanyakan menyatakan menolak rencana ini. Pasalnya dengan impor beras, harga beras dari petani akan jatuh.

Anggota Komisi IV DPR RI Renny Astuti mengatakan Menteri Perdagangan tidak memahami kondisi yang terjadi di lapangan. Renny menyampaikan bahwa saat ini terjadi penurunan harga beras karena wacana impor.

"Kami sangat menyesalkan pernyataan Mendag terkait dengan impor beras itu," katanya dalam raker Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian serta Menteri Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis 18 Maret 2021 dikutip dari Antara.

Renny mengatakan bahwa pada kenyataannya impor beras berimbas pada turunnya harga gabah. Bahkan saat ini ketika masa panen harga gabah berada di bawah harga pokok pembelian (HPP).

Halaman:

Editor: Muhammad Suria

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x