"Saya mohon maaf sebesar-besarnya dengan keterlibatan saya tanpa pamitan sama ketua, tanpa minta persetujuan tanpa minta SK. Saya sudah melangkahi ketua datang ikut kongres karana iming-iming uang gede, diimingi dapat uang 100 juta saya ikut," tutur dia.
Setelah mendengarkan testimoni Gerald, Ketum Demokrat versi Kongres 2020, Agus Harimurti Yudhoyono kemudian menyinggung Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Menurut AHY, Indonesia berkesempatan untuk menjadi Negara yang besar dan maju, namun untuk mencapai tujuan itu tentu membutuhkan sebuah proses baik waktu dan kerja keras.
"Untuk mencapai tujuan besar itu yang dibangun dengan moral dan etika bukan dengan jalan pintas apalagi menghalalkan segala cara baik," kata AHY.
Pernyataan itu menurut AHY disampaikan tidak hanya dalam konteks dirinya sebagai ketua umum partai politik yang sah.
"Tetapi juga sebagai generasi muda yang menginginkan masa depan atas bangsa dan negara ini yang lebih baik," tuturnya.
"Saya yakin kita semua memiliki cita-cita besar itu apapun identitas kita apapun profesi dan generasi kita," tutur dia.***