Soal KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean Minta Jokowi Tak Bicara dan Lakukan Tindakan Apapun

- 7 Maret 2021, 10:00 WIB
Soal KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean Minta Jokowi Tak Bicara dan Lakukan Tindakan Apapun.*
Soal KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean Minta Jokowi Tak Bicara dan Lakukan Tindakan Apapun.* //kolase foto instagram.com/@Ferdinand_Hutahaean/@jokowi

BERITA DIY - Gonjang ganjing di tubuh Partai Demokrat soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Sibolangit menyeret Istana.

Bahkan jauh-jauh hari Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres V 2020, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah menginformasikan keterlibatan KSP Moeldoko selaku pegawai Istana pada Presiden Jokowi melalui surat resmi yang dilayangkannya bulan lalu.

Semakin berpolemik lantaran Moeldoko, terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada KLB Jum'at 5 Maret 2021 tersebut.

Baca Juga: Wow! Mantan Calon Mertua Minta Kaesang Kembalikan STNK dan Kunci Mobil Milik Felicia: Malu Lah!

Atas langkah yang dilakukan KSP Moeldoko itu, akhirnya banyak tokoh yang mengaitkannya dengan Jokowi selaku atasannya.

Tak terkecuali mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinan Hutahaean. Namun ia justru mengusulkan pada Jokowi agar tidak terlibat pada polemik tersebut.

Ferdinand mengatakan bahwa Jokowi jangan berbicara atau melakukan tindakan apapun terkait KLB Demokrat.

"Secara pribadi saya mengusulkan kepada Pres @jokowi untuk tidak bicara dan melakukan tindakan apapun terkait KLB Partai Demokrat. KLB itu soal politik, dan sah secara politik," cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu, 7 Maret 2021.

"Biarkan dia berjalan sesuai alurnya, dan pada akhirnya nanti akan ada kepastian hukum. Yurisprudensinya banyak..!," tulisnya.

Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Ali Ngabalin: Semoga Bisa Memimpin Partai Demokrat Lebih Maju

Sebelumnya, pengamat Politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memberikan tanggapan soal KLB tersebut.

"Katanya polisi tak beri izin, tapi tak bisa membubarkan, begitu kuat kah sumber kekuasaan. Kata Ngabalin, jangan sebut2 nama Presiden, jangan kait kaitkan presiden dlm soal kecil begini, wong Moeldoko KSP Istana, nanti Moeldoko apakah bakal dipecat? Tinggal giliran di khianati," tulisnya di @pangisyarwi1.

Bahkan Pangi Syarwi mengatakan sejarah ini lebih jorok dibandingkan orde baru. Ia menyebut baru pertama kali ini partai diakusisi yang bukan kader partai.

"Sejarah lebih jorok dibandingkan orde baru, baru kali ini partai diakusisi yang bukan kader partai, sekaligus orang bawahan presiden yang namanya KSP itu, awalnya ngak ngaku,, tapi beliau inner circle istana, ada ngak sk KLB/munaslub yang tak ditanda tanggani kemenkumham? Rusak," sambungnya.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah