Permohonan AHY Lindungi Demokrat ke Mahfud MD Tak Dipenuhi, Annisa Pohan: Keadilan Pergi dari Negeri Ini

- 6 Maret 2021, 12:07 WIB
Annisa Pohan dan AHY menanggapi dipilihnya Moledoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB yang disebutnya dagelan.*
Annisa Pohan dan AHY menanggapi dipilihnya Moledoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB yang disebutnya dagelan.* /Kolase Instagram/@agusyudhoyono/@dr.moeldoko

BERITA DIY - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam acara kongres luar biasa (KLB) partai tersebut yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Moeldoko mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan.

Dalam KLB itu pula, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua umum sebelumnya, juga dinyatakan sebagai demisioner.

 Baca Juga: Jabat Ketum Demokrat, Moeldoko Diminta Yunarto Wijaya Lepas Jabatan Kepala KSP

Sebelum KLB berlangsung, AHY sempat meminta kepada Kapolri hingga Menkopolhukam, Mahfud MD agar menghentikan jalannya KLB karena illegal dan tak berizin.

"Atas dasar itu semua, Partai Demokrat memohon agar Menko Polhukam, Kapolri, dan Menkumham mencegah serta menghentikan penyelenggaraan KLB yang ilegal dan inkonstitusional karena melanggar AD/ART Partai Demokrat yang sah," ucap AHY.

 Baca Juga: KLB Demokrat Tunjuk Moeldoko Jadi Ketum, AHY Minta Perlindungan ke Kapolri hingga Mahfud MD

Namun sayang, permohonan AHY itu tidak dipenuhi. Bahkan berdasarkan cuitan Mahfud MD terbaru, Pemerintah mengaku tak bisa mengurusi internal partai politik.

Istri AHY, Annisa Pohan pun turut angkat bicara. Menurut dia, keadilan kini sudah pergi dari negeri ini.

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x