Awal Puasa Ramadhan Apakah Berbeda? Ini Prediksi BMKG yang Kemungkinan Berbeda

24 Februari 2024, 10:45 WIB
Awal puasa Ramadhan 1445 Hijriah di Indonesia, cek prediksi laporan BMKG. /Pixabay/chiplanay

BERITA DIY - BMKG merilis laporan terbaru tentang prakiraan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1445 Hijriah di Indonesia.

Laporan tersebut membahas prakiraan hilal untuk tanggal 10 dan 11 Maret 2024 sebagai penentu awal bulan Ramadhan.

Berdasarkan prakiraan BMKG, awal Ramadhan kemungkinan akan jatuh pada hari yang berbeda disebabkan oleh perbedaan metode penghitungan dan pemantauan hilal.

Konjungsi geosentrik diprediksi terjadi pada 10 Maret 2024, dan BMKG memberikan waktu matahari terbenam terawal dan terakhir di beberapa wilayah.

Baca Juga: ISI Teks Khutbah Jumat Bulan Syaban Paling Bagus NU Terbaru Lengkap dengan Doanya Tema Menyambut Ramadhan PDF

BMKG menjelaskan kriteria penentuan awal bulan Ramadhan berdasarkan penghitungan astronomis, baik untuk metode rukyat maupun hisab.

Ketinggian, elongasi, umur bulan, lag, dan fraksi iluminasi bulan di beberapa wilayah Indonesia juga disampaikan dalam laporan BMKG.

Pada 10 Maret 2024, bulan terbenam lebih dulu dari matahari, sedangkan pada 11 Maret 2024, ada objek astronomis lain yang mempengaruhi penentuan waktu terbenam bulan.

Prakiraan keterlihatan hilal awal Ramadhan 2024

Menurut laporan BMKG, pada 10 Maret 2024, ketinggian hilal di Indonesia bervariasi dari minus 0,33 derajat hingga 0,87 derajat.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Lengkap dengan Doa, Tema Persiapan Jelang Puasa Bulan Ramadhan 2024

Tinggi hilal adalah sudut proyeksi Bulan di ufuk saat Matahari terbenam, yang jika positif menandakan hilal berada di atas ufuk.

Elongasi hilal pada 10 Maret 2024 berkisar antara 1,64 derajat hingga 2,08 derajat, merupakan jarak antara Bulan dan Matahari dilihat dari Bumi.

Namun, menurut Himawan, tinggi dan elongasi tersebut belum memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Pada 11 Maret 2024, ketinggian hilal berkisar antara 10,75 derajat hingga 13,62 derajat, sedangkan elongasi antara 13,24 derajat hingga 14,95 derajat.

Baca Juga: Apa Niat untuk Mengganti Puasa Ramadhan Bahasa Arab, Latin dan Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Syaban?

Menurut Himawan, kriteria baru MABIMS telah terpenuhi pada tanggal tersebut, yang mengarahkan pemerintah untuk menetapkan awal Ramadhan pada 12 Maret 2024.

Informasi ini penting dalam menetapkan tanggal awal Ramadhan 1445 H di Indonesia dan mengacu pada standar kriteria ketinggian dan elongasi hilal.***

Editor: Bagus Aryo Wicaksono

Tags

Terkini

Terpopuler