BERITA DIY - Saat ini banyak yang mencari kenapa rohingya dibenci, negara tujuan pengungsi rohingya, kenapa rohingya diusir dari myanmar, rohingya buat masalah di malaysia apa.
Rohingya, sebuah etnis minoritas di Myanmar, kini menjadi topik hangat di tengah isu pengungsi global.
Mereka mengalami penolakan saat mencoba mendarat di Aceh dan menghadapi penolakan serupa di Malaysia. Yuk kita telusuri sejarah dan alasan dibalik hal ini.
Sejarah dan Asal Usul Rohingya
Etnis Rohingya adalah kelompok minoritas Muslim di Myanmar, terutama di negara bagian Rakhine.
Baca Juga: Fakta: Gagal Tangani Rohingya, Deretan Penghargaan Aung San Suu Kyi Dicabut
Mereka berbeda secara fisik dan budaya dari mayoritas etnis Bamar yang beragama Buddha di Myanmar.
Rohingya diyakini berasal dari pedagang dan tentara Arab, Turki, atau Mongol yang datang ke Rakhine pada abad ke-15, dan lama-kelamaan bercampur dengan pendatang dari Bangladesh dan India.
Konflik dan Penganiayaan di Myanmar
Konflik antara Rohingya dan penduduk Myanmar berakar dari era kolonial Inggris, di mana banyak pekerja India datang ke Myanmar.
Orang-orang Myanmar yang merasa "terjajah" dua kali, mengalihkan kemarahan mereka pada Rohingya yang secara fisik mirip dengan orang India.
Situasi ini memburuk ketika Rohingya direkrut oleh Inggris sebagai tentara di Perang Dunia II, menimbulkan animositas lebih lanjut dengan penduduk Buddha Myanmar.
Pada 1982, sebuah undang-undang baru di Myanmar mencabut kewarganegaraan Rohingya, membuat mereka menjadi tanpa negara, terkucil dan teraniaya.
Krisis ini eskalasi pada tahun-tahun berikutnya dengan tindakan represif dari pemerintah Myanmar, termasuk pembunuhan dan pengusiran yang menyebabkan gelombang pengungsi Rohingya ke negara tetangga.
Penolakan di Indonesia dan Malaysia
Di Aceh, kelompok pengungsi Rohingya baru-baru ini ditolak mendarat karena perilaku buruk pengungsi sebelumnya yang tidak mematuhi norma lokal.
Meski demikian, warga setempat tetap memberikan bantuan logistik.
Di Malaysia, penolakan terhadap pengungsi Rohingya juga terjadi. Alasannya berkisar dari jumlah pengungsi yang banyak hingga kekhawatiran ekonomi dan sumber daya akibat pandemi Covid-19.
Sentimen Anti-Rohingya
Situasi pengungsi Rohingya semakin diperburuk dengan adanya sentimen anti-migran yang berkembang di Malaysia selama pandemi Covid-19.
Ujaran kebencian di media sosial menuduh pengungsi Rohingya menyebarkan virus, menambah ketegangan dan sentimen negatif terhadap mereka.***