Kronologi Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 Versi Polri dan Data Korban Lengkap

8 Oktober 2022, 17:37 WIB
Ilustrasi - Simak penjelasan kronologi Tragedi Kanjuruhan di Malang 1 Oktober 2022 kemarin versi Polri, lengkap data terbaru korban per 7 Oktober 2022. /Tangkap Layar Instagram/@aremafcofficial

BERITA DIY - Simak kronologi Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 kemarin versi Polri, disertai data baru terkait jumlah korban meninggal dunia, terluka, hingga dirawat per 7 Oktober 2022.

Data yang dirilis oleh Polri saat ini merupakan hasil pendataan ulang jumlah korban imbas dari Tragedi Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu.

Tragedi terkelam sepak bola tersebut terjadi pasca Arema FC mengalami kekalahan di kandangnya sendiri ketika melawan.

Untuk mengetahui lebih jelasnya terkait kronologi Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, simak penjelasan kronologi menurut versi Polri berikut ini.

Baca Juga: Apa Sanksi Arema FC Setelah Tragedi Kanjuruhan dari PSSI dan Jadwal BRI Liga 1 Ditunda Sampai Kapan

Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Polri

Berdasar keterangan pihak Kepolisian, Tragedi Kanjuruhan mulai terjadi ketika ribuan suporter Arema FC menerobos ke lapangan sepak bola pasca kalah melawan Persebaya.

Atas tindakan suporter Arema yang turun ke lapangan untuk mengejar para pemain dan pihak official pertandingan, menyebabkan tindakan pengamanan untuk dilakukan para petugas.

Proses pengamanan yang tidak kondusif menyebabkan pihak berwajib menembakkan gas air mata, untuk mencegah semakin banyak penonton yang turun ke lapangan.

Diketahui sebanyak 11 personel yang menembakkan gas air mata ke tribun selatan, tribun utara, dan lapangan.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Kerusuhan Usai Arema FC vs Persebaya Surabaya, BRI Liga 1 Ditunda

Kepanikan yang terjadi imbas dari penembakan gas air mata tersebut menyebabkan para suporter berupaya keluar dari stadion melalui pintu 3, 11, 12, 13, dan 14. 

Namun para suporter yang berusaha keluar melalui pintu nomor 14 harus terjebak karena gerbang pintu belum dibuka sepenuhnya.

Pintu nomor 14 seharusnya dibuka lima menit sebelum pertandingan selesai, akan tetapi stewardess yang seharusnya berada di lokasi meninggalkan posnya dengan kondisi terbukanya hanya 1,5 meter.

Akibatnya para suporter berdesak-desakan di pintu nomor 14 selama hampir 20 menit, di mana mayoritas korban berasal dari terjebaknya suporter di area pintu tersebut.

Baca Juga: Kronologi Arema FC vs Persebaya Surabaya Ricuh 127 Suporter Tewas, Resmi BRI Liga 1 2022-2023 Ditunda?

Laporan Data Korban Terbaru

Dilansir dari PMJ NEWS, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo telah merilis data terbaru terkait korban Tragedi Kanjuruhan per 7 Oktober 2022.

“Jumlah total korban 678 orang. Terdiri dari korban meninggal dunia sebanyak 131 orang, korban luka sebanyak 547 orang,” jelas Irjen Pol Dedi Prasetyo, dikutip dari PMJ NEWS pada 8 Oktober 2022.

Dari total korban mencapai 678 orang, 131 dinyatakan meninggal dunia, 524 orang mengalami luka ringan hingga sedang, dan 23 orang mengalami luka berat.

Berdasarkan jumlah korban meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan yang dirilis secara resmi oleh Polri, kini Tragedi Kanjuruhan menjadi sejarah sepak bola terkelam kedua di dunia.

Dari Tragedi Kanjuruhan kini pihak Kepolisian telah menahan dan menetapkan enam tersangka yang diduga bertanggung jawab atas terjadinya insiden tersebut.

Baca Juga: Isi Surat FIFA Lengkap soal Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang: Apa Itu Tim Transformasi Sepakbola Indonesia?

Untuk lebih jelasnya, simak daftar enam tersangka yang telah ditetapkan Polri berikut ini:

1. Akhmad Hadian Lukita - Direktur PT Liga Indonesia

2. Abdul Haris - Ketua Panpel Arema FC

3. Suko Sutrisno - Security Officer Arema FC

4. Wahyu SS - Kabag Ops Polres Malang

5. BS - Kasat Samapta Polres Malang

6. H - Brimob Polda Jatim

Demikian kronologi Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 kemarin versi Polri, disertai data baru terkait jumlah korban meninggal dunia, terluka, hingga dirawat per 7 Oktober 2022.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler