Apa Itu Hilal? Metode yang Digunakan Kemenag untuk Cek Awal Puasa 1 Ramadhan dan Perbedaan dengan Hisab

28 Maret 2022, 07:31 WIB
Ilustrasi kalender apa itu hilal, salah satu metode yang digunakan Kementerian Agama (Kemenag) untuk cek awal puasa 1 Ramadhan 1443 Hijriah dan perbedaan dengan hisab. /PIXABAY/tigerlily

BERITA DIY - Penjelasan apa itu hilal, salah satu metode yang digunakan Kementerian Agama (Kemenag) untuk cek awal puasa 1 Ramadhan 1443 Hijriah dan perbedaan dengan hisab.

Adapun Kemenag akan mengadakan sidang isbat pada 1 April 2022 untuk memastikan awal puasa 1 Ramadhan 1443 H dengan membandingkan hasil perhitungan hisab dan pengamatan rukyatul hilal.

Adapun hisab yakni metode penghitungan awal puasa 1 Ramadhan yang digunakan oleh PP Muhammadiyah.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Jelang Ramadhan, Lengkap Arab, Latin, dan Indonesia

"Selain data hisab (informasi), sidang isbat akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia," tulis rilis Kemenag pada Senin, 14 Maret 2022.

Adapun PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 2 April 2022 melalui metode hisab dan Ramadhan ditetapkan selama 30 hari.

Apa itu rukyatul hilal, metode menentukan awal puasa 1 Ramadhan?

Baca Juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2022? NU dan PP Muhammadiyah Berpeluang Beda Awal Puasa

Rukyatul hilal adalah proses melihat dan mengamati bulan secara langsung. Adapun hilal secara harfiah berarti bulan sabit.

Secara lengkap, hilal adalah bulan sabit muda tipis yang terjadi pada fase awal bulan baru. Adapun rukyat hilal dilakukan usai matahari terbenam pada akhir bulan Syaban.

Dalam melihat fase bulan baru melalui metode hilal, para petugas akan mengamati bulan pada hari ke 29 atau malam ke 30 dari bulan yang sedang berjalan.

Baca Juga: Link PDF Jadwal Libur Sekolah Awal Puasa Ramadhan 2022: Kalender Pendidikan DKI Jakarta, Jateng, Jabar, Jatim

Dilansir dari laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop.

Nahdlatul Ulama (NU) memakai metode rukhyat hilal untuk menentukan awal puasa 1 Ramadhan Hijriah. Ini berdasarkan hadis dari Rasulullah, yakni:

“Berpuasalah kalian pada saat kalian telah melihatnya (bulan), dan berbukalah kalian juga di saat telah melihatnya (hilal bulan Syawal) Dan apabila tertutup mendung bagi kalian maka genapkanlah bulan Sya'ban menjadi 30 hari." (HR. Bukhari: 1776 dan Imam Muslim 5/354).

Satu hal yang perlu dicatat, metode hilal sulit dilihat oleh mata secara langsung. Terlebih saat Matahari sedang terang atau redup atau situasi ada awan yang sedang mendung.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Kuliner dan Pasar Ramadhan di Jogja, Bersiap Berbuka Puasa dan Kulineran Jajanan Lokal

Demikian arti dari rukyatul hilal dan perbedaannya dengan hisab. Dua metode yang dipakai Kemenag untuk menentukan awal puasa 1 Ramadhan Hijriah.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler