Cara Menentukan Arah Kiblat Sholat, Ketika Matahari Tepat di Atas Kabah 15 Juli 2021

12 Juli 2021, 21:00 WIB
Cara meluruskan arah kiblat salat saat Matahari akan berada tegak lurus di atas Kabah, pada 15 Juli 2021 mendatang. /PIXABAY/fuad787041

BERITA DIY - Begini cara meluruskan arah kiblat sholat saat Matahari akan berada tegak lurus di atas Kabah, pada 15 Juli 2021 mendatang.

Dinukil dari laman LAPAN, waktu yang tepat untuk menentukan arah kiblat, yakni di mana Matahari berada di atas Kabah yang pada pukul 09.26.42 waktu Arab Saudi, atau 16.26.42 WIB atau 17.26.42 WITA atau 18.26.42 WIT.

Fenomena penentuan arah kiblat ini mempunyai banyak sebutan, di antaranya: Qibla Day atau Hari Kiblat, Istiwa’ul A’zham atau Great Culmination of Mecca atau Kulminasi Agung Makkah, Global Rashdul Qibla atau Hari Meluruskan Kiblat Global dan Tropic of Mecca.

Baca Juga: Masuk Musim Kemarau Indonesia Juni 2021, Tapi kok Masih Hujan? Ini Penjelasan LAPAN Selengkapnya

Cara meluruskan arah kiblat

Menentukan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung dinilai lebih mudah, murah, dan akurat.

Tak hanya itu, masyarakat juga dapat menyesuaikan jam yang digunakan dengan jam atom milik BMKG di link https://jam.bmkg.go.id atau https://ntp.bmkg.go.id.

Masyarakat dapat mulai mengukur arah kiblat sejak 2 hari sebelum tanggal 15 Juli hingga 2 hari setelahnya di jam yang sama.

Baca Juga: Ada Fenomena Aphelion, 6 Juli 2021: Apa Dampak Pada Bumi Khususnya Wilayah Indonesia?

Sebagai contoh, semisal pada 15 Juli berawan, maka bisa dilakukan pengukuran arah kiblat pada tanggal 16 Juli atau 17 Juli pada waktu puncak, dengan toleransinya sekitar setengah derajat.

Cara menentukan arah kiblat

  • Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meluruskan arah kiblat, yaitu:
  • Menyesuaikan waktu
  • Menggunakan alat yang bisa dijadikan tegak lurus
  • Permukaan datar

Baca Juga: Apa itu Fenomena Aphelion, 6 Juli 2021: Ketika Bumi di Titik Terjauh dari Matahari

Sementara itu, cara meninjau ulang arah kiblat saat Matahari berada di atas Kabah sebagai berikut:

1. Sesuaikan waktu yang digunakan dengan jam BMKG.

2. Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada permukaan yang datar. Alat dapat berupa bandul, tiang, atau dinding bangunan yang tegak lurus dengan tanah datar.

3. Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah 16.27 WIB atau 17.27 Wita (waktu puncak).

Baca Juga: Suhu Berbagai Daerah Lebih Dingin, Apa Ini Dampak Fenomena Aphelion Bumi 2021?

4. Perhatikan arah bayangan yang terjadi saat waktu puncak. Lalu tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat.

Garis itulah arah kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Kabah.

Baca Juga: Siap-siap! 4 Jenis Hujan Meteor akan Jatuh ke Bumi di Bulan Juni, Ini Tempat dan Waktu Untuk Melihatnya

Daerah yang bisa manfaatkan Matahari untuk luruskan arah kiblat

Hanya beberapa daerah saja yang dapat memanfaatkan fenomena Matahari di atas Kabah pada 14-16 Juli untuk meninjau kembali arah kiblat.

Adapun daerah yang tidak bisa melakukan pengukuran antara lain:

  1. Kabupaten Maluku Tengah
  2. Kabupaten Seram Bagian Timur
  3. Kabupaten Kepulauan Tanimbar
  4. Kabupaten Kepulauan Kei Kota Tual
  5. Kabupaten Maluku Barat Daya (minus Pulau Wetar)
  6. Kabupaten Kepulauan Aru
  7. Provinsi Papua Barat
  8. Provinsi Papua

Baca Juga: Fenomena Matahari di Atas Kabah atau Rashdul Qiblah Terjadi 26-28 Mei 2021, Cara Cek Kembali Arah Kiblat

Fenomena pengukuran arah kiblat sholat dapat dilakukan tiap dua kali dalam setahun. Yakni akan terulang pada 26-28 Mei dan 14-16 Juli 2021.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler