Cara Diaspora Indonesia di Inggris Peringati Ibadah Puasa Ramadhan Tahun Ini

12 April 2021, 20:06 WIB
Ilustrasi. Cara Diaspora Indonesia Peringati Ibadah Puasa Ramadhan Tahun Ini. /Redaksi Info Semarang Raya

BERITA DIY - Menjalankan ibadah puasa Ramadhan di Inggris tahun ini bagi diaspora Indonesia yang beragama Islam, tetap terasa istimewa sekalipun berlangsung di tengah pandemi COVID-19 dan jauh dari sanak saudara di Tanah Air.

Diaspora Indonesia tersebut tetap menghiasi momen puasa Ramadhan di Inggris dengan saling silaturahmi meskipun tengah berada di suasana lockdown. Momen Ramadan ini mereka manfaatkan untuk saling berbagi, bahkan saling bermaafan.

Tahun-tahun sebelumnya, diaspora Indonesia di Inggris ini masih bebas berkunjung dan berbagi dengan sesama orang Indonesia ketika memasuki momen puasa Ramadhan. Berada di negeri orang membuat rasa persaudaraan mereka begitu kuat.

Baca Juga: 6,6 Juta UMKM Dapat Rp 1,2 Juta, Ini Cara Cek Daftar BLT BPUM Online di Link eform.bri.co.id/bpum

Yayah Indra, seorang perempuan diaspora Indonesia yang tinggal di London, mengaku lockdown membuat interaksi di momen puasa Ramadhan menjadi berbeda. Hal ini berbeda dengan sebelumnya di mana tradisi berkunjung dan berbagi berjalan dengan baik.

Sebagai informasi, dalam rangka lockdown sesi tiga yang berlangsung hingga 12 April 2021 ini, pembatasan pertemuan di luar ruangan diberlakukan oleh pemerintah Inggris, yakni hanya untuk dua keluarga atau maksimal enam orang, juga membatasi pertemuan di dalam ruangan.

“Kalau tidak sedang penguncian, acaranya makan-makan. Jadi kami saling bawa makanan sendiri-sendiri di satu tempat, entah itu di rumah saya, di rumah teman saya, jadi gantian. Nah, setelah lockdown ini kita tidak lagi ngumpul-ngumpul sesama orang Indonesia. Tapi, kemarin kita saling bagi-bagi makanan, istilah bahasa Jawanya itu munggahan begitu,” ungkap Yayah kepada Antara Minggu, 11 April 2021 sebagaimana dikutip Berita DIY.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Pemain PSS Sleman vs Bali United Piala Menpora 2021

Meskipun suasana puasa Ramadhan di Inggris tahun ini sepi karena di tengah pandemi, Yayah tetap bersyukur.

“Memang saat ini kita suasana masih sepi, belum boleh berkunjung ke rumah-rumah tetangga. Pertemuan di luar ruangan juga dibatasi. Namun, saya tetap bersyukur, diberikan kesehatan dan keselamatan. Semoga Ramadhan ini menjadi momentum untuk tetap bersyukur dan mengabdi,” terang Yayah, diaspora Indonesia kelahiran Indramayu, Jawa Barat itu.

Di London dan Inggris Raya, Yayah merupakan penggerak pengajian ibu-ibu muslimah. Tak hanya itu, Yahya iuga aktif menggerakkan kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan untuk warga diaspora Indonesia di Inggris.

Baca Juga: Luar Biasa! Rendy Temukan Histori Pesanan Bunga Ricky, Aldebaran: Pepet Terus, Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini

Suwondo, warga Indonesia yang bermukim di Southampton, memiliki cerita yang berbeda. Bagi Suwondo, Ramadhan tahun ini merupakan pengalaman yang kedua di Inggris. Ia datang pertama kali ke Southampton pada akhir 2019 lalu.

“Kami mengisi waktu menjelang Ramadhan tahun ini dengan berlibur bersama keluarga. Ini juga sekaligus liburan Easter Break di Inggris, jadi anak-anak libur sekolah selama dua pekan, lumayan untuk jalan-jalan sekaligus menyegarkan pikiran. Jadi liburan dan menyenangkan keluarga menjelang Ramadhan,” kisah Suwondo, yang merupakan ASN di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

 “Kami kemarin berkunjung ke taman wisata Badbury dan Kota Reading, mengunjungi taman-taman kota di kawasan itu. Kemudian, menelusuri Jurrasic Coast di kawasan Exmouth, East Devon, Dorset. Alhamdulillah, anak-anak senang dan pikiran menjadi segar. Semoga ketenangan jiwa dan perasaan bahagia menjadi bekal ibadah Ramadhan tahun ini,” terangnya.

Baca Juga: Penjaga Toko Bunga Flowrist Pembawa Petaka untuk Elsa, Nino Ngamuk? Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini

Silaturahmi dengan sesama orang Indonesia juga dilakukan Annisa Romadhona, muslimah Indonesia yang tinggal di Southampton.

“Sedih juga suasana lockdown seperti sekarang ini. Biasanya kami sering berkumpul di satu tempat untuk berbagi makanan dan saling bertukar cerita, kangen-kangenan, nah sekarang ini tidak bisa mengundang banyak orang. Kami kemudian mengajak beberapa teman hanya enam orang untuk makan-makan di taman, di Riverside park yang tempatnya bagus,” jelas Annisa.

Annisa mengakui momen berkumpul sesama orang Indonesia merupakan sesuatu yang berharga. “Iya, kami biasanya sibuk bekerja dari Senin hingga Jumat. Terkadang kalau akhir pekan juga ada tambahan kerja, over time. Nah, mumpung ini barengan dengan liburan Easter Break, jadi kami manfaatkan. Di Riverside park, bersama teman-teman, kami saling membawa makanan. Nah, meski sedikit orang, kami bisa menikmati, jadi happy,” kisah Annisa yang lahir di Palembang. Di antara sesama orang Indonesia di Inggris, Annisa dikenal jago membuat Pempek, kuliner khas tanah kelahirannya.

Baca Juga: Dimulai Malam Ini, Begini Pedoman Salat Tarawih Berjamaah Selama Bulan Ramadhan 1442 H 2021

Idham Effendy punya cerita yang paling berbeda di antara yang lain. Mahasiswa di The University of Sheffield itu baru saja sembuh setelah beberapa pekan menjalani perawatan karena terpapar covid-19.

“Alhamdulillah sekarang sudah sembuh, sudah segar kembali. Pandemi jadi pelajaran berharga bagi saya dan keluarga. Tinggal jauh di negeri orang, terkena COVID-19, tapi untungnya banyak teman yang membantu, seperti keluarga” terangnya.

“Ramadan di tengah lockdown juga merupakan hal yang sulit, masjid-masjid dan tempat ibadah masih belum terbuka sepenuhnya. Banyak aktifitas komunitas muslim di Sheffield yang tertunda, tidak seperti Ramadhan seperti biasanya,” jelas Idham.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Sunnah Tarawih dan Witir Lengkap: Arab, Latin, dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

Walau pandemi masih berlangsung, diaspora Indonesia di Inggris ini tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh semangat.***

Editor: Adestu Arianto

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler