BERITA DIY - Kemunculan makhluk misterius di sekitar Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau (Kepri) menghebohkan warga Natuna. Mereka awalnya percaya bahwa makhluk tersebut adalah Gajah Mina.
Gajah Mina adalah hewan mitologi dalam kepercayaan masyarakat Natuna. Menurut mitologi yang berkembang di kalangan masyarakat Natuna, Gajah Mina memiliki kemiripan dengan gajah, yakni selain bertubuh besar, juga memiliki belalai dan bertelinga lebar. Yang menarik, makhluk yang bernama Gajah Mina itu bisa berenang.
Makhluk misterius yang berukuran sekitar 12 meter dan sempat menggemparkan masyarakat Natuna itu, ternyata adalah paus dengan jenis baleen atau mysticety. Hal tersebut diungkapkan peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Baca Juga: Kabar Duka Selimuti Tanah Air, Ferdinand Hutahaean Sampaikan Doa atas Wafatnya Ibunda dari Gus Sahal
Dalam penjelasannya, paus jenis baleen atau mysticety ini memiliki rahang bawah yang terpisah sehingga terlihat seperti ada dua bagian yang seolah menyerupai gading gajah.
Pihak Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia LIPI Sekar Mira mengatakan bahwa perbedaan gajah dan paus jenis baleen atau mysticety ini ialah gajah memiliki gading, sementara paus baleen memiliki rahang bawah yang tidak tersambung di kanan dan kiri sehingga berbentuk dua bagian layaknya dua gading pada gajah.
Lebih lanjut, Sekar Mira menjelaskan bahwa paus baleen merupakan jenis paus yang tidak memiliki gigi pada bagian rahang bawahnya. Namun demikian, paus tersebut memiliki semacam saringan yang terdapat pada mulutnya yang menyerupai sapu ijuk.
Baca Juga: Apa Itu Kateter? Berikut Pengertian, Macam-macam, dan Efek Samping
Saringan yang menyerupai sapu ijuk itu, kata Sekar, berfungsi untuk menyaring plankton di air yang menjadi makanan paus tersebut.
Sekar Mira juga menyampaikan pendapatnya bahwa ia bisa memaklumi masyarakat yang percaya dengan mitos Gajah Mina. Hal itu karena memang faktanya, meskipun laut Indonesia luas dengan berbagai kekayaan biotanya, tetap saja masih banyak masyarakat yang belum mengetahui. Hal itu lantas memunculkan mitos-mitos tertentu katika mereka baru pertama kali melihat hewan dengan bentuk yang aneh***