BERITA DIY - I’tidal merupakan salah satu bagian dari rukun sholat yang mana berupa gerakan bagun dari ruku’ dan dilakukan sebelum sujud.
Wajib hukumnya melaksanakan i’tidal dalam sholat, baik fardhu maupun sunnah. Tidak sah sholatnya seorang mukmin kalau menghilangkan salah satu rukun dalam sholat.
Gerakan i’tidal dilakukan dengan cara berdiri tegak setelah melaksanan ruku’, mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) atau sebatas dada (permpuan).
Rasulullah SAW bersabda:
ثم اركَعْ حتى تَطمَئِنَّ راكِعًا، ثم ارفَعْ حتى تستوِيَ قائِمًا
Artinya: "Lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus” (HR. Bukhari).
Mengutip dari buku Tafsir Shalat karya Ammi Nur Baits ketika melakukan i’tidal dalam sholat ada dua bacaan yang dibaca, yakni tasmi’ dan tahmid.
Bacaan tasmi’ dimulai sejak bangkit dari rukuk, bukan setelah berdiri dari ruku. Berikut bacaan tasmi’:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allahu liman hamidah
Artinya: "Aku mendengar orang yang memuji-Nya"
Baca Juga: Cara Perpanjang SIM Lengkap dengan Dokumen dan Biaya yang Harus Disiapkan
Doa tasmi’ ini wajib dibaca oleh orang yang melaksanakan sholat baik imam, makmum, ataupun yang sholat sendirian.
Baru setelah tegak dari ruku’ membaca doa tahmid, berikut doanya:
Setelah berdiri tegak, lalu membaca :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du
Artinya: "Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu."
Dalam i’tidal ada hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Bangun dari ruku’ semata-mata hanyalah bertujuan untuk i’tidak itu sendiri.
2. Tuma’ninah. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini:
"Jika kamu hendak mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian ruku’lah sampai benar-benar ruku’ dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari ruku’) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud. Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu." (HR Bukhari 757 dan Muslim dari Abu Hurairah)
3. Lamanya waktu berdiri ketika melakukan i’tidak tidak melebih lamanya berdiri pada saat membaca surat Al-Fatihah.
Itulah bacaan doa i'tidal dalam sholat lengkap dengan bacaan arab, latin dan arti Indonesia.***