BERITA DIY - Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah kembali menyebut soal dirinya yang ingin membebaskan Indonesia dari jeratan korupsi dalam setahun jika dirinya menjadi presiden.
Meski demikian, Fahri Hamzah tidak mengutarakan bahwa dirinya ingin menjadi calon presiden (capres), melainkan partai yang dia gagas sekarang mempunyai konsep jitu untuk membebaskan Indonesia dari korupsi.
Menurutnya, korupsi di Indonesia mudah dibersihkan jika menggunakan akal jitu dan bukan menggunakan otot.
Pernyataan Fahri ini bermula saat seorang netizen di twitter mempertanyakan cara Fahri Hamzah untuk mencalonkan diri menjadi presiden.
Baca Juga: Nino Tes DNA, Al Segera Bongkar Makam Roy? Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini 10 Maret 2021
Pemilik akun twitter @elHurryKoRn_2 mempertanyakan partai mana yang bisa mengusung Fahro Hamzah untuk menjadi capres.
Fahri pun kemudian menjawab pertanyaan netizen ini dengan gaya santai. Ini menjelaskan bahwa Partai Gelora, yang ia dukung sekarang, mempunyai cara jitu untuk membersihakn korupsi di Indonesia.
"Itu artinya saya gak nyapres tapi @partaigeloraid punya konsep jitu bersihkan Indonesia dari korupsi. Korupsi mudah dibersihkan asal pakai otak bukan pakai otot. Pakai otot sudah gagal 19 tahun. Kalau gak percaya angkat saya setahun aja...(angkat pakai apa ya?)," tulis Fahri dikutip Berita DIY dari akun twitternya, @Fahrihamzah 9 Maret 2021 lalu.
Baca Juga: Laris! Album R Milik Rose Blackpink Laku 100 Ribu Unit per Hari
Sebagai informasi,Fahri Hamzah bukanlah orang baru di dunia politik Indonesia. Ia merupakan mantan Wakil Ketua DPR RI tahun 2014-2019 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ia kemudian mundur dari PKS dan menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gelombang raya Indonesia (Gelora) bersama mantan presiden PKS Anis Matta sebagai ketuanya.
Baca Juga: Durjana! Elsa Jegal Nino Ungkap Rahasia Reyna, Mateo Muncul Lagi? Bocoran Ikatan Cinta 10 Maret 2021
Fahri kerap memberikan pernyataan-pernyataan kontroversial selama menjadi pimpinan DPR bersama sahabatnya, Fadli Zon.
Duet 2F ini merupakan dua orang yang terkenal paling vokal melontarkan gagasan-gagasannya terhadap isu-isu nasional yang sedang terjadi di Indonesia.***