Dijanjikan Rp100 Juta, Peserta KLB Demokrat Deli Serdang Akui Terima Uang 'Saku'

9 Maret 2021, 09:00 WIB
Kemenkumham Bali terima laporan dari DPD Partai Demokrat Bali soal KLB.* //Antara/Genta Tenri Mawangi

BERITA DIY - Sebuah fakta mengejutkan datang dari KLB Demokrat Deli Serdang. Salah satu peserta Kongres Luar Biasa (KLB), Thomas Gerald yang juga Wakil Ketua DPC Kotamubagu Sulawesi Utara, mengaku diimingi dan dijanjikan uang sebesar Rp100 juta.

Proses pemberian uang tersebut yakni sebanyak Rp25 juta akan dibayarkan langsung di acara KLB Partai Demokrat dan selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu Rp75 juta. Namun, dirinya tidak mendapatkan uang sebesar Rp100 juta sesuai dengan janji tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Selasa, 9 Maret 2021: Ada Banyak Perubahan Jadwal Hari Ini

Gerald mengaku hanya mendapatkan uang sebesar Rp5 juta. Namun karena, kecewa, dia sempat memberontak hingga akhirnya mendapatkan uang tambahan dari Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin sebesar Rp5 juta.

Sehingga total Gerald mengaku hanya mendapatkan Rp10 juta.

"Pada akhirnya saya hanya mendapatkan uang 5 juta dari hasil KLB kami memberontak karena tidak sesuai harapan tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang 5 juta oleh bapak M Nazarudin," kata Gerald dalam tayangan video yang diputar dalam acara Konferensi Pers Partai Demokrat, Senin, 8 Maret 2021.

Dirinya pun akhirnya meminta maaf kepada Ketua DPD Sulawesi Utara Moor Sebastian lantaran sudah berani hadir atas dasar iming-iming uang.

Baca Juga: Solid Dukung AHY, Kader Demokrat Rela Lakukan Cap Jempol Darah

Tidak hanya kepada Ketua DPD, Gerald juga memohon maaf kepada Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamubagu.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya dengan keterlibatan saya tanpa pamitan sama ketua, tanpa minta persetujuan tanpa minta SK. Saya sudah melangkahi ketua datang ikut kongres karana iming-iming uang gede, diimingi dapat uang 100 juta saya ikut," tutur dia.

Setelah mendengarkan testimoni Gerald, Ketum Demokrat versi Kongres 2020, Agus Harimurti Yudhoyono kemudian menyinggung Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Baca Juga: Mengejutkan! Tanggapan AHY Soal Polemik Demokrat: Partai Demokrat Cinta Damai, Tapi Lebih Cinta Keadilan

Menurut AHY, Indonesia berkesempatan untuk menjadi Negara yang besar dan maju, namun untuk mencapai tujuan itu tentu membutuhkan sebuah proses baik waktu dan kerja keras.

"Untuk mencapai tujuan besar itu yang dibangun dengan moral dan etika bukan dengan jalan pintas apalagi menghalalkan segala cara baik," kata AHY.

Pernyataan itu menurut AHY disampaikan tidak hanya dalam konteks dirinya sebagai ketua umum partai politik yang sah.

"Tetapi juga sebagai generasi muda yang menginginkan masa depan atas bangsa dan negara ini yang lebih baik," tuturnya.

"Saya yakin kita semua memiliki cita-cita besar itu apapun identitas kita apapun profesi dan generasi kita," tutur dia.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler