BERITA DIY - Pemerintah memastikan Kartu Prakerja Gelombang 12 segera dibuka. Sebab Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah menggelontorkan anggaran ke pelaksana Kartu Prakerja.
Adapun anggaran yang diberikan Sri Mulyani ke Kartu Prakerja sebesar Rp 20 triliun, atau 2 kali lebih besar dari anggaran yang digelontorkan pada tahun lalu.
Menurut Sri Mulyani, kenaikan anggaran itu karena permintaan Presiden Jokowi agar kuota Kartu Prakerja ditingkatkan lebih banyak.
Baca Juga: Cek Cara Daftar Online Offline 4 BLT di 2021: BPUM UMKM, BST, BSU Subsidi Gaji, Kartu Prakerja
Baca Juga: Cara Daftar Online Bantuan UMKM dan Cek Penerima Banpres BPUM di Eform BRI eform.bri.co.id/BPUM
“Jadi tadinya Rp 10 triliun tahun ini, supaya disamakan dengan tahun lalu menjadi Rp 20 triliun, jadi kita tambahkan Rp 10 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Dengar Pendapat di DPR, Rabu, 27 Januari 2021.
Dia menjelaskan, anggaran Kartu Prakerja itu masuk dalam pos penanganan Covid-19 pada tahun 2021. Sebab Kartu Prakerja pada tahun ini berjalan sebagai program semi bansos.
Anggaran tersebut masuk dalam tambahan kebutuhan mendesak untuk penanganan COVID-19 di tahun ini. Dana tambahan Kartu Prakerja itu masuk dalam pos tambahan kebutuhan perlindungan sosial yang sebesar Rp 36,6 triliun.
Pada tahun 2020 lalu, pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 1-11 mencapai 43 juta orang. Artinya peminatnya begitu banyak.
Baca Juga: Pastikan Namamu Terdaftar di Link BLT BRI! BPUM Cair ke 12 Juta UMKM di 2021
Dalam program ini, penerima manfaat mendapatkan total insentif Rp2,4 juta yang dibayar per bulan sebesar Rp600 ribu selama empat bulan setelah menyelesaikan pelatihan.
Sementara pada tahun lalu, kuota Kartu Prakerja hanya 5,5 juta orang. Dengan anggaran yang naik 2 kali lipat, artinya kuota Kartu Prakerja bakal mencapai 10 juta orang.***