Presiden FIFA Buka Suara soal Tragedi Kanjuruhan, PSSI Gerak Cepat Lakukan Ini Agar Tak Kena Sanksi Berat

- 3 Oktober 2022, 18:51 WIB
Ilustrasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Ilustrasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang /UNSPLAS/Colin Lloyd

BERITA DIY - Presiden FIFA, Gianni Infantino buka suara soal tragedi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Pada lanjutan BRI Liga 1 itu, Arema FC kalah di kandang melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

"Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," ujar Gianni dikutip dari laman FIFA.

Dia menambahkan, tragedi di Stadion Kanjuruhan itu merupakan hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi luar pemahaman.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia U 17 vs Guam Indosiar & TV Online, Siaran Langsung Kualifikasi Piala Asia

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," bebernya.

Dia menambahkan, FIFA turut memberikan doa kepada korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada masa yang sulit ini," lanjutnya.

Dalam keterangannya itu, FIFA masih belum mengungkapkan apakan Indonesia akan terkena sanksi atau tidak soal kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Pada pertandingan tersebut, ribuan penonton menginvasi lapangan menyusul kekalahan Arema FC dan memicu kericuhan sehingga polisi bertindak dengan melemparkan gas air mata.

Baca Juga: RESMI! PSSI Rilis Jadwal Baru BRI Liga 1 Usai Tragedi Kanjuruhan, Pemilik Tiket Persib vs Persija Lakukan Ini

Menurut laporan terakhir, akibat kericuhan ini terdapat korban meninggal yang mencapai 174 jiwa. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo mengatakan korban berjumlah 130.

Namun Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi tersebut sebanyak 125 orang.

Akibat kerusuhan ini juga, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan.

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan FIFA demi menghindari sanksi akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Kerusuhan Usai Arema FC vs Persebaya Surabaya, BRI Liga 1 Ditunda

"Kami berharap kejadian ini tidak menjadi rujukan atau landasan FIFA untuk mengambil keputusan-keputusan yang tidak baik dan tidak menguntungkan Indonesia dan, khususnya, PSSI," kata Yunus dikutip dari Antara.

Pria asal Gorontalo itu melanjutkan, PSSI mengirimkan laporan pertama tentang keributan di Kanjuruhan kepada FIFA pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam atau beberapa saat setelah peristiwa terjadi.

FIFA, kata Yunus, memang meminta keterangan langsung dari PSSI lantaran banyaknya korban meninggal dunia.

Sementara soal potensi sanksi dari FIFA, Yunus Nusi mengaku belum memiliki gambaran. Akan tetapi, dirinya yakin FIFA tidak akan mengambil keputusan secara instan.***

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah