Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Kerusuhan Usai Arema FC vs Persebaya Surabaya, BRI Liga 1 Ditunda

- 2 Oktober 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi. Tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan memakan 127 korban jiwa dan 180 terluka, berikut kronologi dan dampak akibat kerusuhan suporter.
Ilustrasi. Tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan memakan 127 korban jiwa dan 180 terluka, berikut kronologi dan dampak akibat kerusuhan suporter. /Tangkap Layar Instagram/@pssi

BERITA DIY - Olahraga sepak bola Indonesia memunculkan tragedi baru di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang memakan korban hingga 127 orang meninggal dunia data per 07.00 WIB hari ini Minggu 2 Oktober 2022.

Lengkap dengan penjelasan kronologi kejadian dan laporan terkait dampak kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Baru-baru ini warganet Indonesia dikejutkan dengan video kerusuhan suporter sepak bola pada pertandingan Liga 1 2022/2023.

Pertandingan yang menampilkan Persebaya vs Arema FC pada 01 Oktober 2022 kemarin, diketahui berakhir menjadi tragedi yang mengakibat 127 korban jiwa.

Baca Juga: Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Kerusuhan Suporter Laga Arema vs Persebaya, Ini Update Jumlah Korban

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan yang memiliki kapasitas penonton hingga 46 ribu orang tersebut memakan korban meninggal dunia mencapai 127 jiwa.

Jumlah korban jiwa tersebut dibenarkan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, di mana dua di antara 127 korban tersebut merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," jelas Irjen Pol Nico Afinta, dikutip dari ANTARA pada 02 Oktober 2022.

Update kerusuhan di Kanjuruhan terkini per 12.00 WIB, jumlah korban mencapai 182 jenazah.

Kronologi Tragedi Kanjuruhan

Dilansir dari ANTARA, kerusuhan yang menyebabkan tragedi di Stadion Kanjuruhan adalah kekalahan Arema FC ketika melawan Persebaya di kandangnya sendiri.

Baca Juga: Kronologi Arema FC vs Persebaya Surabaya Ricuh 127 Suporter Tewas, Resmi BRI Liga 1 2022-2023 Ditunda?

Pertandingan sepak bola pada malam minggu tersebut berakhir dengan skor 3-2, di mana pertandingan hari itu menjadi kekalahan pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

Ketika pertandingan berakhir, kurang lebih sebanyak 3 ribu penonton turun ke lapangan karena merasa kecewa untuk mengejar pemain dan pihak official.

Pada pelaksanaan pengamanan suporter di lapangan, para pihak berwajib terpaksa menembakkan gas air mata ke arah suporter.

Penembakan gas air mata dilakukan ketika suporter mulai rusuh dan membahayakan pemain serta pihak official pertandingan di lokasi.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini Sabtu, 1 Oktober 2022: Cek Jam Tayang Big Match Arema FC vs Persebaya

Karena adanya gas air mata yang menyebabkan para suporter berdesakan di area pintu keluar, terjadi penumpukan hingga sesak nafas karena kekurangan oksigen.

Para suporter yang berdesakan diketahui beberapa mengalami pingsan, di mana kemudian terjatuh ke bawah orang yang berusaha keluar sehingga mengalami luka hingga meninggal.

Kerusakan dan Korban Dampak Kerusuhan

Dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan berikut data terbaru dari laporan kerusakan hingga korban meninggal yang teridentifikasi:

1. Korban Jiwa - 127 Orang per jam 07.00 WIB (menjadi 182 per jam 12.00 WIB)

2. Korban Dirawat - 180 Orang

3. Kerusakan Kendaraan - 13 Unit (10 unit merupakan kendaraan Polri)

4. Kerusakan pada beberapa bagian Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Link Live Streaming Persik Kediri vs Arema FC BRI Liga 1 2022 Sore Ini, Nonton Siaran Langsung di TV Indosiar

Atas kejadian tersebut, M. Sanusi selaku Bupati Malang menyatakan bahwa seluruh biaya pengobatan maupun perawatan korban akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.

Demikian informasi mengenai tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan yang memakan 127 korban jiwa, disertai kronologi dan dampak yang disebabkan kerusuhan suporter.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah