Network
BERITA DIY - Berikut contoh cerpen beserta struktur cerita pendek sederhana mudah dibuat dengan rangkaian peristiwa dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi hingga koda.
Enam struktur cerpen menjadi pedoman bagi penulis pemula untuk menulis cerita pendek secara sederhana mudah dan cepat yang tercantum dalam materi Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP.
Sebelum ke contoh cerpen dan bagian struktur cerita pendek, yuk mengenal apa itu cerpen dan ciri-cirinya.
Baca Juga: Cerpen Fabel: si Katak Malang yang Bertemankan si Kera Licik
Apa yang disebut cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang umum hanya ada satu alur penceritaan.
Jangka waktu membaca cerpen berkisar pada 10 - 30 menit atau 'sekali duduk sudah tamat'.
Dalam hitungan kata, cerpen memuat 500 hingga 1.000 kata dengan jumlah tokoh atau karakter yang terbatas.
Baca Juga: Cerpen: Kencan
Unsur pembentuk cerpen ada dua, antara lain:
- Unsur instrinsik cerpen adalah hal-hal yang membangun tubuh cerita dari dalam meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur atau plot, latar, gaya bahasa, sudut pandang hingga amanat.
- Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur di laur cerpen yang tercerap dari lingkungan sosial budaya pengarang seperti latar belakang masyarakat, latar belakang penulis dan nilai-nilai yang dianut.
Setelah menetapkan unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen, saat membuat struktur cerita pendek secara sederhana dengan metode AOKERK (abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda).
6 struktur cerpen sederhana
- Abstrak adalah bagian cerpen yang merangkum isi cerita. Bagian ini tidak wajib dalam penulisan sastra.
Namun, sebagai penulis pemula, coba tuliskan dulu apa rangkuman isi cerpen yang memuat kapan, di mana, siapa, kenapa, tentang apa dan bagaimana.
- Orientasi adalah tahap pengenalan tokoh atau karakter cerpen dan awal mula masalah cerita.
- Komplikasi adalah bagian puncak masalah yang melibatkan tokoh utama cerpen.
- Evaluasi adalah bagian dalam cerpen yang memuat komentar pengarang atau tokoh lain mengenai komplikasi masalah.
- Resolusi adalah bagian cerpen berupa penyelesaian masalah.
- Dan koda adalah komentar akhir atas keseluruhan isi cerpen. Bisa sebagai kesimpulan.
Baca Juga: Contoh Majas Metafora Dilengkapi Jenis dan Penjelasannya dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
Sebagai contoh cerpen dengan struktur cerita pendek sederhana
1. Tahap abstrak: Tenda Biru adalah cerita mengenai Sari (perempuan usia 21 tahun) yang jatuh cinta pada Adit (laki-laki usia 24 tahun), tapi terhalang pinjaman orang tua Sari pada Pak Ilung (laki-laki usia 35 tahun).
Cerita konflik cinta segitiga ini berlatar di sebuah desa di salah satu Kabupaten Yogyakarta pada tahun 1990-an.
2. Tahap orientasi: Sari adalah perempuan yang akan merantau ke Kota untuk bekerja dan punya pacar bernama Adit. Tapi, ia dipaksa tingga di desa oleh orang tua untuk dinikahkan dengan Pak Ilung.
3. Tahap komplikasi: Sari dan Adit lari dari desa. Pada saat di Kota, Sari ditangkap oleh Pak Ilung dan dibawa kembali ke desa karena Pak Ilung mengancam akan memenjarakan orang tua Sari yang tidak bisa melunasi hutangnya.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Puisi Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022: Tentang Jiwa Muda, Bangsa, dan Pahlawan
Sari pun meninggalkan Adit dan ikut Pak Ilung kembali ke desa. Di lain pihak, Adit marah terhadap Sari tanpa tahu kebenarannya.
4. Tahap evaluasi: Sari tak bisa memilih pilihan lain selain menikah dengan Pak Ilung. Keselamatan orang tua menjadi jalan yang wajib ia tempuh meski sakit.
5. Tahap resolusi: Pada akhirnya, Sari berpuasa karena keinginannya. Namun, lama-kelamaan, Sari tidak mau makan hingga Pak Ilung dan kedua orang tua bingung dibuatnya.
Sudah 103 hari Sari tidak makan hanya minum air putih yang tidak ada manis-manisnya sama sekali. Hari ke 104, Sari tewas meninggalkan Adit, Pak Ilung, orang tua dan keinginannya sebagai manusia merdeka.
Baca Juga: Contoh Pembukaan Presentasi Kelompok yang Menarik Mudah Ditiru Sebelum Sampaikan Materi
Demikian contoh cerpen beserta struktur cerita pendek sederhana mudah dibuat dengan rangkaian peristiwa dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi hingga koda.***
