Adapun lalat saat hinggap di atas makanan tidak akan langsung mencicipinya dengan mulut, melainkan dengan kaki-kakinya yang berambut.
Reseptor di kakinya menjadi alat pencicip untuk memutuskan apakah makanan tersebut bergizi dan berguna bagi lalat.
Di lain sisi, saat bergerak di atas makanan, lalat juga sedang membersihakan kakinya agar mendapat gambaran yang lebih jelas soal pangan tersebut.
Diketahui, lalat juga sering hinggap di makanan busuk dan benda-benda kotor di tempat sampah yang penuh mikroba atau kuman. Dan dapat menyebabkan penyakit seperti kolera dan tipus.
Baca Juga: Cara Membuat dan Resep Gudeg Jogja Legit dengan Pembungkus Daun Jati untuk Porsi Mewah
Lantas, teka-teki apakah setelah lalat hinggap di atas makanan, pangan tersebut bisa dimakan?
Jawabannya adalah boleh, jika lalat hinggap di atas makanan tak bertahan lama dari beberapa detik.
Dan tak boleh, jika makanan diketahui telah terbuka dengan durasi waktu yang lama, dan lalat diperkirakan terus-menerus hinggap di situ.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Cake Pisang Kukus Tanpa Oven, Cemilan yang Cocok di Akhir Pekan
Oleh karena itu, para ilmuwan kerap memberi saran agar dispilin menutupi atau menyimpan makanan di ruangan yang tak bisa digapai oleh lalat.***