Network
BERITA DIY - Memasuki pertengahan bulan Oktober, beberapa wilayah di Indonesia memasuki masa peralihan cuaca dari musim kemarau menuju musim penghujan.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Riau, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo dan Maluku berpotensi mengalami hujan disertai kilat/petir dan angin kencang hingga Senin, 12 Oktober 2020.
Ketidakmerataan turunnya hujan ini dapat disebabkan oleh fenomena La Nina yang mungkin akan melanda Indonesia. Selain itu fenomena La Nina dapat membuat intensitas hujan lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Tips dan Itinerary Road Trip Seru Yogyakarta – Solo – Semarang di Tengah Pandemi
Fenomena La Nina merupakan keadaan anomali suhu air di permukaan laut dimana suhu di laut akan lebih dingin hingga mencapai minus satu derajat celcius atau mungkin juga lebih. Fenomena La Nina ini terjadi di Samudra Pasifik dan berpotensi menjadikan hujan lebat melanda seluruh wilayah Indonesia.
Selain intensitas hujan yang tinggi melanda wilayah Indonesia, fenomena La Nina ini mampu berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana alam lain. Salah satu bencana alam yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, gelombang tinggi/ pasnag, banjir bandang dan tanah longsor.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Sebagai langkah preventif, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar seluruh pemangku kebijakan mulai dari tingkat provinsi hingga desa melakukan upaya kesiapsiagaan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometerorologi.
Kepala Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan meminta agar penyampaian informasi terkait fenomena dan langkah pencegahan ini dilakukan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan ketakutan di masyarakat.
