Hidung dan Mulut Perlu Dianggap Sebagai Aurat Demi Menekan Penularan Covid-19, Begini Penjelasanya

- 1 Oktober 2020, 21:17 WIB
Ilustrasi, penutup hidung dan mulut
Ilustrasi, penutup hidung dan mulut /Kamila Astrilia/ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

BERITA DIY - Pernyataan Dokter spesialis bedah orthopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit YARSI Dr. Norman Zainal menuai sorotan publik.

Dirinya mengatakan bahwa angka penyebaran Covid-19 akan mengalami penurunan drastis apabila masyarakat mampu merubah pola perilaku dan menganggap hidung dan mulutnya sebagai aurat yang harus ditutup.

"Saya yakin penularan COVID-19 akan turun drastis ketika hidung dan mulut dianggap sebagai aurat, sehingga orang merasa malu ketika berbicara tanpa menggunakan masker," kata Norman dalam acara bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dilansir dari Antara, Kamis (1/10).

Baca Juga: Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian

Dirinya memberikan penjelasan mengenai perkataannya bahwa apabila masyarakat mampu menganggap hidung dan mulut sebagai aurat maka masyarakat nantinya akan merasa malu dan tidak nyaman apabila tidak menggunakan masker.

Masyarakat harus memiliki pola perilaku baru dan menjadikan masker sebagai kebutuhan primer mereka.

Dirinya juga meyakini apabila masyarakat memiliki kesadaran dalam menggunakan masker, hal itu dapat menekan angka penularan Covid-19 secara drastis.

Untuk itu, Norman mengatakan bahwa sosialisasi penggunaan masker perlu menjadi fokus dalam upaya pencegahan Covid-19.

"Masker adalah alat mencegah menularkan dan tertular dari COVID-19, yang secara teoritis, ilmiah, dan akal sehat bisa diterima dan diyakini secara mekanik dapat mencegah penularan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x