BRI Syariah, Mandiri Syariah dan BNI Syariah Merger, Ganti Nama Jadi Bank Amanah?

- 14 Oktober 2020, 10:22 WIB
MENTERI BUMN Erick Tohir menggabungkan tiga bank syariah berplat merah menjadi bank syariah berdaya saing global.***
MENTERI BUMN Erick Tohir menggabungkan tiga bank syariah berplat merah menjadi bank syariah berdaya saing global.*** /Heriyanto Retno

BERITA DIY - Pemerintah belum memutuskan nama resmi hasil merger tiga bank BUMN syariah yang prosesnya baru saja dimulai pada Senin, 12 Oktober 2020, melalui penandatanganan Conditional Merger Agreement atau CMA.

Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi mengatakan, pemerintah selaku pemegang saham masih memikirkan nama bank yang digadang-gadang nanti akan menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air itu.

"Tentunya karena ini tiga bank jadi satu, mungkin kita juga ingin bahwa bank ini bisa "go international", "go global", dan kakinya juga kuat di domestik. Kemungkinan besar pemegang saham nanti akan memikirkan suatu nama yang bisa memiliki "value proposition" yang ada di dunia internasional, tentunya ini juga namanya yang "common" di perbankan syariah. Tapi belum ada, sedang dipikirkan namanya," ujar Hery seperti dikutip dari Antara, Rabu, 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Lengkap HP iPhone 12 dan iPhone 12 Mini yang Diluncurkan Hari Ini

Tiga bank Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) terkait dengan rencana penggabungan bank umum syariah bersama tiga bank syariah milik Himbara.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN menggabungkan ketiga bank syariah Himbara agar Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia bisa memiliki bank syariah yang besar dan mampu membantu mengoptimalisasi potensi ekonomi dan keuangan syariah nasional, juga memperkuat ekosistem industri halal.

Hasil penggabungan bank tersebut memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.

Baca Juga: Ini Syarat dan Cara Dapat Uang Gratis Rp 5 Juta dari Telkomsel untuk 10 Orang, Besok Terakhir!

Hal ini juga menjadi bagian dari upaya dan komitmen pemerintah untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi nasional yang juga secara jangka panjang akan mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

Merger ketiga bank BUMN syariah tersebut ditargetkan rampung pada Februari 2021. Bank tersebut nantinya akan memiliki total aset Rp220 triliun sampai Rp250 triliun serta diperkirakan akan menempati posisi nomor tujuh atau delapan Top-10 perbankan di Indonesia.

Selain itu, bank hasil merger tersebut pun akan miliki produk yang beragam mulai dari wholesale, konsumer, ritel, hingga UMKM serta didukung oleh kemampuan teknologi yang baik dan handal. Bank tersebut juga nantinya memiliki jaringan yang luas sekitar 1.200 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Lengkap HP iPhone 12 dan iPhone 12 Mini yang Diluncurkan Hari Ini

Pada 2025, harapannya nanti total aset bank syariah hasil merger tersebut bisa mencapai Rp390 triliun, target pembiayaan yang mencapai sekitar Rp272 triliun, dan pendanaan hingga Rp335 triliun.

Dilansir dari Warta Ekonomi, Direktur Utama Mandiri Syariah Tony Eko Boy Subari didapuk sebagai Ketua Merger Bank Syariah BUMN. Dalam data tersebut juga tercantum jajaran struktur manajemen integrasi yang terdiri dari tiga Bank Syariah BUMN. Serta nantinya setelah di-merger bakal diberi nama Bank Amanah.

Menanggapi ini, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan agar menunggu keputusan kerja sama merger.***

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: ANTARA Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah