Bukan Rp16.000 Per Liter, Ini Harga BBM Pertamax 92, Pertamax Turbo, dan Pertalite Mulai Hari Ini 1 April 2022

- 1 April 2022, 13:45 WIB
Ilustrasi - Bukan Rp16.000 per liter, ini daftar harga BBM jenis Pertamax 92, Pertamax Turbo, dan Pertalite mulai hari ini 1 April 2022.
Ilustrasi - Bukan Rp16.000 per liter, ini daftar harga BBM jenis Pertamax 92, Pertamax Turbo, dan Pertalite mulai hari ini 1 April 2022. /Tangkap layar instagram.com/@pertamina

BERITA DIY - Bukan Rp16.000 per liter, ini daftar harga BBM jenis Pertamax 92, Pertamax Turbo, dan Pertalite mulai hari ini 1 April 2022 di seluruh provinsi di Indonesia.

Seperti kabar yang telah ramai beredar di masyarakat, harga BBM jenis Pertamax 92 atau RON 92 diperkirakan akan naik pada April ini. Kenaikan harga BBM disesuaikan dengan harga minyak dunia.

Dikutip BERITA DIY dari laman migas.esdm.go.id pada 1 April 2022, Agung Pribadi selaku Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama menyampaikan bahwa BBM jenis Pertamax 92 akan naik hingga Rp16.000 pada April.

Baca Juga: Siap-siap Harga Pertamax Naik jadi Rp12.500 per Liter, Pertamina Ungkap Penyebabnya

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," kata Agung Pribadi.

Harga minyak dunia saat ini masih terus melambung dengan harga diatas 100 US dollar per barel. Tidak jauh berbeda dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).

Per 24 Maret 2022, harga ICP mencapai 114,55 US dollar per barel. Harga ini terus mengalami kenaikan sejak akhir Februari. Pada 1 Maret 2022, ICP masih berada pada angka 110,14 US dollar per barel.

Baca Juga: Pertamax Rp16.000 Per Liter? Cek Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Hari Ini: Pertamax hingga Pertalite

Meningkatnya harga ICP dipengaruhi oleh terjadinya konflik Rusia dan Ukraina. Konflik tersebut menyebabkan kerusakan pada pipa Caspian Pipeline Consortium, sehingga pasokan minyak mentah Uni Eropa dari Rusia dan Kazakhtan terganggu.

Halaman:

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x