Kemudian, pada bulan selanjutnya juga diprakirakan masih akan turun hujan namun akan cenderung berkurang dibanding bulan sebelumnya.
"Nanti curah hujan pada Juni akan berkurang dibandingkan Mei. Meski Juli juga masih ada hujan, tetapi cenderung berkurang dibandingkan Juni," lanjut Reni Kraningtyas.
Baca Juga: Siap-siap! Puncak Kemarau Diperkirakan Terjadi antara Agustus-September
Menurut Reni Kraningtyas, musim kemarau di DIY nantinya akan bersifat basah sehingga masih memungkinkan akan ada hujan turun di beberapa wilayah.
Kondisi itu, dalam pengamatannya dipicu karena adanya anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia Selatan Jawa dengan anomali suhu 0.5 derajat Celcius sampai 1.0 derajat Celcius.
"Suhu muka laut masih sangat hangat, sehingga potensi pembentukan awan-awan hujan masih ada," ujar Reni menambahkan.
Baca Juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau, Hidroponik Menjadi Solusi Bercocok Tanam Sayur
Ia juga mengimbau untuk masyarakat khususnya para petani untuk mempersiapkan pola tanam menyesuaikan dengan kondisi terkini di DIY.
Demikian informasi wilayah DIY masuk musim kemarau pada Juni 2022, BMKG mengatakan puncak musim kemarau diperkirakan Juli hingga Agustus 2022.***