Network
BERITA DIY - Epigram 60 karya Joko Pinurbo yang dirilis oleh Gramedia Pustaka Utama di Yogyakarta, Senin 16 Mei 2022.
Buku kumpulan puisi Epigram 60 ini juga menjadi kado dalam merayakan ulang tahun penyair Joko Pinurbo ke 60 pada 11 Mei 2022.
Dalam Epigram 60, Joko Pinurbo atau kerap disebut Jokpin tersebut sedikit menanggalkan kata kunci 'Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan'.
Baca Juga: Daftar Rangking 20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics: Ada UGM dan UMY
Namun, kini buku Epigram 60 berisi UMR Jogja, pinjaman online yang menjerat serta biaya rindu yang mahal.
Dalam perilisan Epigram di di Toko Buku Gramedia, Jalan Jenderal Sudirman No 54-56 Yogyakarta, ini tampak dihadiri oleh para penikmat sastra.
Epigram 60, sebut Jokpin, adalah kisahnya dalam hal-hal yang ia syukuri dengan mencangkup fenomena yang belakangan terjadi di Yogyakarta.
Jokpin mengajak para pembaca untuk menyelami pandangan dan harapannya dari buku tersebut.
Dalam Epigram 60, Jokpin menjelaskan jika ia tak mau terjebak kembali dari romantisme Jogja, tema yang sering ia kulik.
Sisi gelap dari Kota Yogyakarta seperti Upah Minimum Regional (UMR), harga tanah yang terus melonjak dan biaya hidup yang cenderung mahal diuraikan secara puitis dalam Epigram 60.
“Ironi, karena sebenarnya Yogya itu kadang menyebalkan. Banyak klitihnya, tata ruang tidak karuan, kadang lalu lintas semrawut, terakhir urusan pembuangan sampah bermasalah, tapi banyak orang kangen,” kata Jokpin dikutip dari YouTube Gramedia pada Selasa, 17 Mei 2022.
Baca Juga: Turun! Update Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Beringharjo Jogja Hari Ini, 16 Mei 2022
“Saya sudah memulai mengeksplor kegetiran Yogyakarta. Di buku Kepada Cium, ada juga semacam puisi meramalkan akan terjadi perubahan sosial, seperti munculnya kafe. Itu sudah teramalkan di puisi Surat dari Yogya, 15 tahun lalu,” terangnya.
“Tapi saya tetap cinta Yogya kog, mbok okeh klitih,” celetuk Jokpin sambil tertawa.
Demikian sinopsis Epigram 60 karya Joko Pinurbo: Jogja UMR rendah, darurat sampah hingga tanah mahal di Yogyakarta.***
