Adapun erupsi efusif adalah peluncuran material tekanan kecil atau lelehan magma dari puncak gunung.
“Sejak 4 januari 2021 Merapi sudah memasuki fase erupsi yang sifatnya efusi. Cirinya adalah adanya guguran lava dan juga awan panas,” tulis di Twitter BPPTKG pada Senin, 7 Februari 2022.
Potensi bahaya Gunung Merapi masih dalam tahapan erupsi efusif. Meski demikian, BPPTKG belum menemui indikasi erupsi besar akan terjadi di Gunung Merapi.
Gunung Merapi berpotensi mengeluarkan guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, yakni sejauh maksimal 5 km. Sementara Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Dan, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Adapun letusan eksplosif lontaran matrial vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca Juga: Daftar Nomor WhatsApp Dukcapil Daerah Yogyakarta, Wajib Dimiliki Masyarakat saat Mengurus KK Online
Rekomendasi BPPTKG bagi masyarakat sekitar Gunung Merapi yakni, antara lain;
- Disarankan tidak melakukan kegiatan apapun di potensi bahaya.
- Masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.