Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi? ini Penjelasan BPPTKG dan Makna Warna Meteor

29 Mei 2021, 11:15 WIB
Salah satu tugas BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi adalah melakukan mitigasi Gunung Merapi, namun kami tidak memiliki tugas untuk mengamati benda langit. Sehingga lembaga-lembaga tersebut tidak bisa memastikan benda apa yang terlihat dalam gambar. /Twitter.com/@merapi_uncover

BERITA DIY - Pada Jumat siang, 28 Mei 2021 pukul 12.33 WIB, foto dari Gunung Merapi yang diduga kejatuhan meteor viral di media sosial. Berikut penjelasan LAPAN dan apa makna warna dari meteor.

Foto tersebut merupakan hasil jepretan Gunarto Song yang diunggah kembali oleh akun Twitter @merapi_uncover. Dalam postingan tersebut, tampak ada kilatan cahaya berwarna biru kehijauan (cyan).

"Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta (27 Mei 2021). Foto: Gunarto_song," tulis akun Twitter @merapi_uncover.

Baca Juga: 5 Tips agar Tidak Terjebak Bayar Mahal Makan Lesehan Malioboro, Cara Hemat Biaya saat Liburan

Hingga Sabtu siang, 29 Mei 2021 unggahan di akun tersebut telah di retweet ulang sebanyak 30.000 kali. Dan disukai oleh hampir lebih 100.000 akun di Twitter.

Gunarto, yang memotret foto tersebut menjelaskan ia benar-benar melihat cahaya putih dengan durasi begitu cepat.

"Foto diambil dari lokasi Batu Alien di daerah Kaliadem, Cangkringan pada Kamis malam 27 Mei 2021. Sekitar pukul 23.07 WIB," kata Gunarto saat dihubungi media, Jumat, 28 Mei 2021.

Baca Juga: Sambut Hari Kebangkitan Nasional 2021, Gubernur DIY Inisiasi Gerakan Indonesia Raya Bergema

Namun, Gunarto tak bisa memastikan apakah sesuatu yang diduga meteor itu turun tepat di kawah Gunung Merapi. Sebab, yang ia potret punya perspektif dari tempat ia menjepret. Seolah-olaj benda bercahaya itu jatuh di puncak Gunung Merapi.

Terekam CCTV 

Ternyata, CCTV yang dipasang Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Deles, Klaten, Jawa Tengah (sisi timur Gunung Merapi) sempat merekam benda bercahaya pada tanggal 27 Mei 2021 pukul 23.08.10 WIB.

Dari instagram resminya, @BPPTKG dinyatakan bahwa tidak terdapat sinyal yang signifikan dari data kegempaan dan tidak dilaporkan terdengar suara atau terlihat kilatan cahaya dari pos-pos pemantauan Gunung Merapi.

Baca Juga: Hari Ini 3 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Capai 1 Kilometer, Masyarakat Diharap Waspada

BPPTKG tak bisa memastikan benda bercahaya itu meteor atau bukan karena tugas BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi adalah melakukan mitigasi Gunung Merapi, bukan mengamati benda langit.

Di lain pihak, Peneliti Pusat Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emmanuel Sungging mengatakan bahwa benda bercahaya yang jatuh dan viral di media sosial tersebut dimungkinkan adalah meteor.

Meteor yang berwarna biru kehijauan (cyan), sebut Emmanuel, karena mengandung magnesium tinggi. Selain berwarna cyan, ada beberapa warna mateor lain yang dipengaruhi oleh penyusun materialnya.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar BPUM Tahap II di Kota Yogyakarta, Bantuan Rp1,2 Juta Dijamin Cair

Berikut daftar makna setiap warna yang dihasilkan oleh meteor:

  • Merah, artinya meteor mengandung unsur nitrogen/oksigen
  • Kuning, artinya meteor mengandung unsur iron
  • Ungu, artinya meteor mengandung unsur kalsium
  • Oranye, artinya meteor mengandung unsur sodium
  • Cyan, artinya meteor mengandung unsur magnesium

Diketahui, aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam pantauan BPPTKG masih cukup tinggi yaitu berupa aktivitas erupsi efusif yang ditandai dengan aktivitas pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awanpanas guguran.

Sejak 5 November 2020, tingkat aktivitas Gunung Merapi ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”. Terakhir, Awanpanas guguran gunung ini terjadi pada 28 Mei 2021 pukul 19.23 WIB. Berjarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.

Baca Juga: Jadwal dan Syarat Pendaftaran CPNS 2021 dan PPPK Yogyakarta Untuk Lulusan SMA, D3 dan S1

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak panik, dan selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya melalui laman resmi BPPTKG atau PVMBG.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler