Waspada! BMKG Ingatkan 8 Gunung Api di RI Berpotensi Picu Tsunami

25 April 2021, 13:33 WIB
Gunung Merapi kembali keluarkan awan panas guguran sejauh 1.800 Meter. /Twitter.com/BPPTKG

BERITA DIY - BMKG mencatat, sebanyak 8 gunung api saat ini berpotensi memicu tsunami di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

"Kekhawatiran kami, tsunami akibat erupsi gunung api, sedangkan sistem peringatan dini tidak ada link dengan gunung api karena berada di bawah ESDM. Jadi kami tidak punya data sama sekali. Kurang lebih masih ada delapan gunung api yang berpotensi tsunami yang datanya sama sekali tidak dimiliki BMKG," ucap Dwikorita dikutip dari laman BMKG, Minggu (25/4).

Dwikorita mengungkapkan pada tahun 2021 selama tiga bulan terakhir, rata-rata kejadian gempa bumi di Indonesia menurut data mereka dapat terjadi 300-400 kali setiap bulan.

Baca Juga: Arti On Eternal Patrol, Subsunk, dan Submiss, Prosedur Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402

Dikatakannya, sejarah membuktikan beberapa kali terjadi tsunami akibat erupsi gunung api. Bahkan wilayah dengan gunung tidak aktif seperti di Pulau Madura, dari data terkini diprediksi berpotensi terjadi gempa dari patahan Pulau Kambing, dan akan timbul tsunami.

Sehingga, guna mengantisipasi hal tersebut BMKG di seluruh Indonesia dikerahkan untuk melakukan survei di lapangan untuk memperbarui peta pemodelan zona rawan tsunami.

"Karena alasannya yang pertama peningkatan gempa bumi akan berpotensi meningkatkan kejadian tsunami. Kami instruksikan lapangan cek seluruh pantai-pantai di Indonesia dan melakukan pemetaan pemodelan untuk menentukan zona rawan tsunami," kata Dwikorita.

Selain itu disamping pemanfaatan teknologi untuk mendeteksi adanya gempa dan peringatan dini, BMKG menggerakkan seluruh wilayah di Indonesia untuk menumbuhkan kearifan lokal masyarakat agar cepat tanggap dan siaga bencana bilamana merasakan getaran akibat gempa, sehingga mudah melakukan evakuasi diri.

Baca Juga: Hebat! Rafael Berani 'Serang' Riki, Elsa Makin Mengenaskan? Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini Episode 250

Di bulan Januari, gempa yang tercatat sebanyak 662 kali. Kemudian di bulan Februari terjadi sebanyak 526 kali, dan pada bulan Maret mencapai 920 kali.

Rata-rata keaktifan gempa bumi tersebut diprediksi jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan rerata kejadian pada tahun 2008-2020, menurut Dwikorita. Lebih jauh dijelaskan, jika dilihat rata-rata kejadian gempa bumi di Indonesia dari tahun 2008-2017 terjadi antara 5.000 hingga 6000 kali dalam satu tahun.

 Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sepak Bola Malam Ini: Ada Final Piala Menpora 2021, Final Carabao Cup, hingga Liga Inggris

Kemudian mulai tahun 2018 melompat menjadi 11.920 kali kejadian, dan tahun 2019 masih bertahan terjadi kejadian dengan angka 11.588 kali. Di tahun 2020 mulai menurun, yakni terjadi sebanyak 8.258 kali.

Gempa bumi yang terjadi seringkali merupakan gempa bumi dangkal, yang kedalamannya kurang dari 20 KM yang dangkal dan sangat merusak. Data tersebut membuktikan adanya peningkatan risiko bencana.

Dwikorita menyebut lokasi yang pernah mengalami tsunami akibat erupsi gunung api, ada sembilan titik dan sebagian besar ada di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.***

 

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler