LINK Download Teks Khutbah Idul Adha 2024 yang Menyentuh Hati dari NU dan Muhammadiyah, Unduh Format PDF

- 15 Juni 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi - Berikut link download teks khutbah Idul Adha menyentuh hati PDF Muhammadiyah dan NU terbaru 2024.
Ilustrasi - Berikut link download teks khutbah Idul Adha menyentuh hati PDF Muhammadiyah dan NU terbaru 2024. /FREEPIK/wirestock

BERITA DIY - Di bawah ini tersedia link download teks khutbah Idul Adha menyentuh hati PDF dari NU dan Muhammadiyah.

Untuk yang sedang mencari adanya naskah untuk dibacakan pada saat khutbah Idul Adha, kini telah tersedia.

Adanya teks terbaru ini sebelumnya telah dirilis sejumlah organisasi seperti di NU dan juga Muhammadiyah.

Sehingga dapat diunduh dan nantinya bisa dibacakan oleh Khatib sesuai dengan yang telah diberikan tugas.

Baca Juga: LINK Download Teks Khutbah Idul Adha 2024 PDF Resmi Kemenag Naskah Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa

Sebelumnya, Idul Adha sendiri rencananya akan diperingati pada tanggal 17 Juni 2024 sesuai dengan ketetapan dari Kemenag.

Salah satu ibadah yang nantinya akan didirikan yakni Sholat Idul Adha sesuai dengan jadwal yang berlaku.

Ibadah ini merupakan sunnah dengan 2 rakaat secara berjamaan dan kemudian dilanjutkan dengan adanya khutbah.

Baca Juga: 2 Teks Khutbah Idul Adha 2024 PDF Download Gratis untuk NU Muhammadiyah, Tema Kurban Menyentuh Hati

Teks Khutbah Idul Adha 2024

Selengkapnya, berikut merupakan teks khutbah Idul Adha 2024 yang menyentuh hati dan terbaru nantinya:

الخطبة الأولى
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر 9×
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا، لاإله إلا الله، هو الله اكبر، الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذي جعل هذا اليوم عيدا للمسلمين وجعل عبادة الحج وعيد الأضحى من شعائر الله وإحيائَها من تقوى القلوب.
أشهد أن لا إله إلاالله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين بشيرا ونذيرا وداعيا إلى الله وسراجا منيرا.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين.
أما بعد… فيا عباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله، فقد فاز المتقون.
قال الله تعالى بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ (الحج/22: 32) صدق الله العظيم

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah SWT…

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang segala rahmat dan nikmat-Nya senantiasa dilimpahkan kepada kita. Kita diberi umur panjang sampai pada bulan terakhir tahun 1443 H ini. Sehingga pada pagi hari ini tanggal 10 Żulhijjah kita dapat merayakan Idul Adha dengan tenang dan khidmat dan melaksanakan shalat ’Id dengan khusu,’ semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, amin.

Salah satu dari bulan-bulan yang dimuliakan Allah adalah bulan Żulhijjah yang berarti ”bulan yang di dalamnya terdapat pelaksanaan ibadah Haji” atau dalam bahasa kita sering disebut dengan ”bulan Besar” karena di dalam bulan ini terdapat peristiwa besar. Kebesaran peristiwa itu ditandai dengan berkumpulnya jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia di padang Arafah untuk melakukan wukuf, sebagai bagian dari rangkaian ibadah Haji. Para hujjāj (orang yang berhaji) berkumpul dalam ”Muktamar/Kongres Akbar” untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam menyempurnakan Rukun Islam.

Bagi kita yang tidak melaksanakan Haji disunahkan berpuasa. Karena puasa sunnah yang kita laksanakan itu dapat menghapus dosa-dosa kita satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Tidak hanya ibadah puasa yang sangat dianjurkan, bahkan ibadah apapun sangat dianjurkan dilaksanakan pada 10 hari pertama di bulan Żulhijjah ini misalnya sedekah, shalat, dan lain-lain sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari)

Kemudian pada tanggal 10 Żulhijjah, hari ini dan 3 hari berikutnya 11, 12 dan 13 Żulhijjah, yang dikenal dengan hari Tasyriq, kita merayakan dan berada dalam suasana ʻIdul Adha (عيد الاضحي) atau ʻIdul Qurban (عيد القربان) atau ʻIdun Nahr (عيد النحر ) yang ditandai dengan penyembelihan hewan qurban seperti sapi dan kambing. Gema takbir, tahlil, tahmid, dan taqdis membahana di jagad raya menyuarakan rasa syukur kita kepada Allah empat hari ke depan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah….
Telah banyak hikmah yang disampaikan oleh para khatib dan dai terkait dengan ʻidul adha ini, mulai dari tentang ibadah haji, ibadah kurban, kesabaran dan ketaatan seorang ayah dan anaknya, dan lain-lain. Pada kesempatan khutbah ini khatib akan menyampaikan tema khutbah ʻIdul Adha yaitu Qurban dan Perwujudan Kesalehan Sosial.
Pemahaman umum di masyarakat kita selama ini yang hanya mengaitkan ibadah kurban sebagai kesalehan ritual yang sifanya personal-transendental (Arab: hablum minallah) tentu tidak salah. Bagi kita umat Islam, berqurban dengan menyembelih hewan ternak merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) disamping ibadah lainnya.
Namun kalau hanya memahami Qurban sampai di dimensi ini maka pesan Islam sebagai agama yang peduli kepada sesama, sebagaimana disebutkan dalam Hadis Nabi ”sebaik-baik kamu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”- tidak akan terwujud.
Padahal sebenarnya ibadah qurban juga memiliki dimensi lain yaitu dimensi kesalehan sosial yang sifatnya komunal-konkret (Arab: hablum minannas). Pemaknaan akan dimensi sosial ini tergambar dari komponen pembagian daging hewan kurban kepada fakir miskin. Disini ditujukan untuk menimbulkan nuansa kepedulian kepada sesama. Sayangnya pesan kedua ini tidak banyak dipikirkan oleh kebanyakan kaum muslim.
Barangkali, kebanyakan kaum muslim hanya terpaku pada pemberdayaan keimanan diri sendiri. Seolah-olah menjadi orang yang religius atau paling agamis, sudah dirasa cukup baginya. Namun sebagaimana Hadis di atas “bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat bagi orang lain,” maka pemberdayaan masyarakat menjadi sebuah kata kunci disini.
Maka Idul Adha ini sejatinya tak hanya sekedar untuk menyembelih hewan qurban, namun ia juga merupakan momentum untuk memberi dan berbagi sebagai simbol ketaqwaan dan penerapan kesalehan sosial. Terlebih di masa pandemi yang belum betul-betul berakhir, ditambah keadaan perkenomian global yang tidak stabil sebagai dampak dari konflik di berbagai belahan dunia yang ikut berdampak terhadap perkenomian Indonesia yang mengakibakan harga komoditas menjadi lebih mahal.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah….
Idul Adha (Hari Raya Qurban) sejatinya merupakan kesinambungan jalan kesalehan spiritual dan sosial dari Idul Fitri. Jika Idul Fitri merupakan manifestasi kemenangan atas nafsu yang kemudian dipungkasi dengan membayar zakat fitrah, maka Idul Adha merupakan manifestasi dari bukti cinta, patuh, takwa, ketulusan berkorban, dan kerendahan hati yang kemudian dipungkasi dengan menyembelih hewan qurban dan membagi-bagikannya kepada yang berhak menerimanya.
Dalam konteks yang lebih luas, kesalehan sosial menunjuk pada perilaku yang peduli kepada sesama. Sejatinya mereka yang saleh secara individual berarti beriman dan bertaqwa kepada Allah. Wujud dari keberimanan dan ketaqwaan kepada Allah otomatis akan merefleksikan kesalehan sosial, yaitu peduli kepada mereka yang miskin, bodoh dan terkebelakang. Wujud dari itu, maka mereka akan selalu berpikir, berikhtiar dan berjuang untuk mengubah nasib mereka yang belum beruntung dalam hidupnya.
Kesalehan sosial bisa diwujudkan dengan mengubah nasib orang-orang yang belum beruntung tadi dan dapat dikatakan belum menikmati kemerdekaan. Menurut hemat kami, yang paling penting dan utama ialah dalam bidang pendidikan dengan menghimpun dana untuk menyediakan beasiswa yang cukup kepada anak-anak miskin untuk melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.
Selain itu, memberi skill (keahlian) kepada para pemuda yang karena satu dan lain hal tidak bisa melanjutkan pendidikan. Maka walaupun mereka tidak memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi untuk survive dalam hidup, mereka mesti diberi keahlian kerja dan bisnis.
Wujud lain dari kesalehan sosial, bisa dilakukan oleh mereka yang memegang kedudukan di pemerintahan dan parlemen, untuk terus berpikir dan membuat kebijakan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan demikian, iman dan taqwa kepada Allah melahirkan kesalehan individual dalam bentuk ibadah haji, shalat Idul Adha dan penyembelihan qurban. Itu belum cukup, harus ditindaklanjuti dengan mewujudkan kesalehan sosial sesuai dengan peran kita masing-masing.
Oleh karena itu kepada umat Islam yang mampu sangat dianjurkan berqurban. Bahkan Nabi memperingatkan secara keras bagi orang yang mampu tapi tidak berqurban untuk tidak mendekati tempat shalat orang Islam. Nabi bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا»
Artinya: Barangsiapa yang pada saat Idul Adha mempunyi kemampuan tetapi ia tidak mau berqurban maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami (Hadis riwayat Ahmad).

Hadis Nabi ini seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa shalatmu (atau hablum minallah-mu) akan sia-sia saja, jika kamu tidak berqurban (atau tidak ber-hablum minannaas) sementara kamu mampu untuk itu. Inilah salah satu manifestasi atau bentuk konkrit agar umat Islam memiliki kesadaran atau kesalehan sosial yang tinggi dan peduli kepada sesama. Seluruh ibadah kita memiliki aspek vertikal atau hablum minallah, berhubungan dengan Allah, dan aspek horizontal atau hablum minannas, berdampak kepada manusia.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah….
Qurban juga bisa merupakan solusi praktis bagaimana Islam memberikan obat bagi penyembuhan masalah sosial berupa kemiskinan. Karena dari kemiskinanlah lahir beragam penyakit sosial lainnya dan kriminalitas. Daging hewan qurban tersebut kemudian dibagi-bagikan terutama kepada faqir miskin. Dalam Al-Quran surat al-Hajj ayat 28 Allah berfirman:
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
Artinya: …maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir.

Yang diterima Allah sebenarnya bukanlah daging dan darah hewan qurban itu. Namun ketakwaan dan niat ikhlas kita lah yang sampai kepada Allah dan ia yang akan menjadi bekal dan amal shaleh kita. Allah berfirman dalam surat Al-Hajj (22) ayat 37:
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ…
Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…

Betapa besar ganjaran pahala bagi orang yang berqurban sampai-sampai Nabi mengatakan bahwa pada setiap helai hewan yang kita qurbankan terdapat kebaikan, sebagaimana sabda Beliau:
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ، قَالَ: قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ؟ قَالَ: «سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ» قَالُوا: فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «بِكُلِّ شَعَرَةٍ، حَسَنَةٌ» قَالُوا: ” فَالصُّوفُ؟ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوفِ، حَسَنَةٌ»
Artinya: Sahabat bertanya Ya Rasulallah, apakah qurban itu? Rasulullah menjawab: Itu suatu sunah ayahmu Ibrahim. Mereka bertanya lagi: Apa yang akan kita peroleh dari qurban itu? Beliau menjawab: Pada setiap helai bulunya terdapat kebaikan (Hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah….
Semoga khutbah yang singkat ini bermanfaat dalam mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas amal kesalehan ritual kita dalam melaksanakan semua ibadah, serta mendorong penguatan kepekaan kesalehan sosial kita berupa kepedulian, perhatian, solusi, kebijakan, dan aksi nyata kepada mereka-mereka yang membutuhkan, amin.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم وَلِوَالِدَي ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
الخطبة الثانية
الله اكبر 6×
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا، لاإله إلا الله، هو الله اكبر، الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّناَ سيدنا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.وَآخِرُ

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat Idul Adha PDF Singkat Padat Menyentuh Hati Membuat Jamaah Menangis Lengkap dengan Doanya

Link Download Teks Khutbah Idul Adha 2024 PDF

Selengkapnya, bagi yang menginginkan untuk menggunakan dalam bentuk teks, maka berikut merupakan link download selengkapnya:

https://syariah.uinsaid.ac.id/khutbah-idul-adha-1443-h-qurban-dan-perwujudan-kesalehan-sosial/

Demikianlah informasi mengenai link download teks khutbah Idul Adha Muhammadiyah dan NU dalam format PDF.***

Editor: Muhammad Naufal Alyaa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah