"Slepetnomic" adalah gabungan dari kata "slepet", yang memiliki konotasi simbolis dalam budaya pesantren, dan "economic", yang merujuk pada ekonomi.
Istilah ini mencerminkan pendekatan Cak Imin dalam menangani isu-isu ekonomi, penegakan hukum, dan keadilan sosial.
Dalam penggunaannya, Cak Imin mengaitkan "slepet" dengan tindakan simbolis menggunakan sarung untuk membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan mengingatkan yang lalai.
Slepetnomic dalam Konteks Pembenahan Ekonomi
Cak Imin menyiratkan bahwa "Slepetnomic" adalah upaya pembenahan ekonomi yang mencakup penghilangan ketimpangan dan pembenahan struktural dalam sistem ekonomi.
Ini juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mengingatkan para pemimpin yang lalai dalam menjalankan tugas mereka, khususnya dalam mengatasi masalah ekonomi.
Dampak Slepetnomic di Media Sosial
Tagar #SlepetNomic dengan cepat menjadi populer di media sosial, menandakan resonansi istilah tersebut di kalangan masyarakat. Penggunaan tagar ini mencapai ribuan, menunjukkan ketertarikan publik terhadap konsep yang diusung oleh Cak Imin.
Penggunaan istilah "Slepetnomic" juga diinterpretasikan sebagai representasi janji-janji Cak Imin dalam kampanyenya. Ini menjadi simbol upaya Cak Imin dalam memberantas kepemimpinan yang lalai dan menyasar pembenahan ketimpangan ekonomi.***