Network
BERITA DIY - Rasan-rasan atau yang artinya menggunjing dalam bahasa Jawa, sepertinya sudah menjadi sesuatu yang melekat dalam seseorang dan pada akhirnya jadilah sebuah budaya. Di setiap tempat dimana pun itu ketika seseorang saling berinteraksi dengan rekannya atau orang terdekatnya pasti selalu saja menggunjing tentang orang lain atau siapa pun itu.
Menggunjing sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah membicarakan kekurangan orang lain. Dengan kata lain, membicarakan apa yang menjadi kekurangan maupun sesuatu hal yang dimiliki oleh seseorang.
Menggunjing sudah menjadi sesuatu yang melekat maupun kebiasaan setiap masyarakat di Indonesia. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri, setiap daerah manapun pasti kita sering atau selalu menjumpai rasan-rasan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.
Baca Juga: Cara Mendapat Kuota Gratis Hingga 50 GB dari Pemerintah, Sangat Mudah
Bahkan penulis artikel ini pun juga kerap kali melakukan rasan-rasan atau menggunjing seseorang ketika berjumpa dengan kawan, tetangga bahkan keluarga sekalipun. Contoh saja yang ada di sebuah film pendek yang berjudul Tilik.
Di film ini digambarkan seseorang yang selalu menggunjing salah satu tetangganya, orang ini bernama Bu Tejo. Di film ini juga, sosok Bu Tejo sering kali membicarakan seorang perempuan yang bernama Dian. Kepada para tetangga nya yang sedang berada di dalam truk saat ingin menjenguk Bu Lurah di Rumah Sakit, Bu Tejo selalu membahas sesosok Dian yang menurutnya bisa menjadi aib bagi masyarakat kampung nya. Bagaimana tidak, Bu Tejo menceritakan Dian yang hanya lulusan SMA kemudian melanjutkan pekerjaan, akan tetapi Dian dalam pandangan Bu Tejo merupakan seorang perempuan yang tidak baik-baik.
Bu Tejo menganggap bahwa ketika Dian yang hanya bekerja setelah lulus SMA kok bisa berkecukupan bahkan mampu untuk membeli segalanya yang menurut Bu Tejo juga barang-barang yang cukup mahal.
Baca Juga: Dynamite BTS Jadi Pemenang Pertama di SBS Inkigayo, Berikut Daftar Lengkap Pemenangnya
