Namun, di bulan Dzulhijjah ini apakah umat Islam juga mengerjakan puasa sunnah yang dianjurkan setelah Idul Adha menjadi hal yang akan diketahui sebentar lagi berikut ini.
Dikutip BERITA DIY dari laman website Muhammadiyah.or.id bawah terkait niat puasa sunnah bisa diniatkan sebelum fajar sampai tengah hari atau waktu Dhuhur, dengan catatan belum melakukan perbuatan yang membatalkan puasa.
Keutamaan puasa sunnah sendiri dapat menjadi perisai diri dari api neraka dan malaikat akan selalu bersalawat kepada hamba-hamba Allah yang menjalankan puasa serta memohonkan ampunan atas segala dosa.
Dikutip BERITA DIY dari laman Islam.nu.or.id inilah penjelasan mengenai bolehkah puasa sunnah setelah Idul Adha.
Puasa sunnah setelah Idul Adha dan dikerjakan pada hari Tasyrik (setelah Idul Adha 10 Dzulhijjah), tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, maka umat Islam dilarang untuk berpuasa.
Dikutip Syekh Abu Zakariya Al-Anshari dalam Kitab Asnal Mathalib, Imam Syafi’i menyampaikan dasar yang artinya, “(Demikian juga hari tasyrik), yaitu tiga hari setelah Idul Adha karena larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad sahih dan pada hadits riwayat Muslim, ‘Bahwa itu semua adalah hari makan, minum, dan dzikir kepada Allah Swt.’”
Baca Juga: Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Jelang Idul Adha, Keutamaan, dan Amalan Selama Berpuasa Sunnah