Tragedi Kanjuruhan di Mata Media Internasional dan Larangan FIFA Penggunaan Gas Air Mata di Sepak Bola

- 2 Oktober 2022, 13:34 WIB
Ilustrasi - Simak alasan tragedi sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 182 orang suporter disorot media berita luar negeri.
Ilustrasi - Simak alasan tragedi sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 182 orang suporter disorot media berita luar negeri. /UNSPLASH/@climatereality

BERITA DIY - Simak alasan tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 182 orang disorot media berita internasional.

Tragedi sepak bola di Indonesia yang melibatkan suporter kini kini mencatat jumlah korban hingga 182 orang per jam 12.00 WIB hari ini, 02 Oktober 2022.

Sebelumnya korban jiwa tercatat sebanyak 127 orang namun diketahui saat ini telah bertambah menjadi 182.

Diketahui tragedi tersebut terjadi ketika para suporter Arema FC yang tidak terima timnya kalah berusaha mengejar para pemain dan pihak official pertandingan.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Kerusuhan Usai Arema FC vs Persebaya Surabaya, BRI Liga 1 Ditunda

Sebanyak 3 ribu suporter turun ke lapangan yang kemudian memulai kerusuhan ketika mengejar pemain sepak bola sehingga harus diamankan.

Namun dalam proses pengamanan, pihak keamanan terpaksa menggunakan gas air mata yang mengakibatkan 3 ribu suporter yang terkena gas berdesakan di pintu keluar.

Suporter yang berdesakan keluar karena gas air mata menyebabkan adanya korban jiwa karena kekurangan oksigen hingga terinjak kerumunan.

Dilansir REUTERS, atas banyaknya korban jiwa pada kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadikannya tragedi sepak bola terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Update Kerusuhan Suporter Laga Arema vs Persebaya: Kronologi, Jumlah Korban Meninggal hingga Penyebab Kematian

Untuk lebih jelasnya simak empat tragedi sepak bola yang memakan banyak korban jiwa berikut ini:

1. 24 Mei 1964 - Tragedi sepak bola Peru, total korban jiwa mencapai 328 orang

2. 01 Oktober 2022 - Tragedi sepak bola Stadion Kanjuruhan, total korban jiwa mencapai 182 orang

3. 09 Mei 2001 - Tragedi Stadion Olahraga Accra, total korban jiwa mencapai 126 orang

4. 15 April 1989 - Tragedi Hillsborough, total korban jiwa mencapai 96 orang

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kini tengah menjadi sorotan media internasional, di mana Indonesia merupakan negara yang direncanakan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2023 U-20.

Baca Juga: Link Live Streaming Arema vs Persebaya, Duel Singa vs Buaya di Derby Jatim Malam Ini Pukul 20.00 WIB

Selain itu, penggunaan gas air mata dalam proses pengamanan kerusuhan suporter juga menjadi salah satu alasan Indonesia menjadi sorotan media luar negeri.

Penggunaan gas air mata dalam sepak bola merupakan salah satu larangan FIFA dalam mengamankan suporter.

Organisasi sepak bola Internasional tersebut melarang penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan demi tidak terjadinya kepanikan massal.

Larangan tersebut tertulis pada regulasi keamanan FIFA Bab III Stewards pasal 19 poin B "No firearms or “crowd control gas” shall be carried or used (Tidak boleh ada senjata api atau gas kerumunan untuk dibawa maupun digunakan)".

Baca Juga: LINK Live Streaming Arema FC vs Persebaya Surabaya BRI Liga 1 Indosiar, Siaran Langsung Big Match Hari Ini

Kini proses pendataan korban jiwa masih dilakukan pihak berwajib, di mana total korban jiwa bisa bertambah lebih dari 182 orang.

Demikian penjelasan alasan tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 182 orang disorot media berita internasional.***

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah