2. Menyeragamkan gambar watermark dengan gambar utama
3. Melakukan standardisasi desain dan tata letak unsur pengaman
4. Meningkatkan selisih ukuran panjang antar pecahan dari 2mm menjadi 5 mm
5. Penggunaan benang pengaman teknologi terkini (microlenses) sebagai best practice international
6. Penguatan teknologi tinta berubah warna dengan menambahkan fitur magnetic ink dan memiliki efek gerak dinamis pada pecahan besar (OVMI) sebagai best practice international
7. Penguatan unsur pengaman ultraviolet (UV) dengan perluasan sebaran luas area UV dan keragaman warna.
8. Penggunaan teknologi coating pada pecahan kecil Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000
Itulah perubaha yang dilakukan Bank Indonesia kepada uang rupiah kertas yang mudah dikenali, menyulitkan pemalsuan, dan masa edar lebih lama.***