Artinya:
“Tidak ada dari seorang hamba yang sholat di permulaan (awal) hari dari (bulan) Muharram dengan dua (2) rokaat yang membaca terhadap sesuatu yang dia kehendaki. Kemudian ketika dia selesai dari sholat, dia mengangkat kedua tangannya kemudian berdoa.”
Selengkapnya, berikut lafal doa akhir tahun yang dapat diamalkan sesuai sunnah Rasulullah SAW:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Alloohumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haa dzihissanati maa naitani ‘anhu walam atub min hu wa halumta fii haa ‘alayya bifadhlika ba’da qudrotika ‘ala ‘uquu batii wa da ;autanii ilattaubati mimba’di jaroo a tii ‘ala ma’shiyatika fa innis taghfartuka faghfirlii wa maa ‘amiltu fii haa mimmaa tardho wawa ‘attanii ‘alaihiststa waa ba fa as aluka antataqobbala minnii wa laa taq tho’ ro jaa ii minka yaa kariim.
Artinya:
“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang sementara aku belum sempat bertaubat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk toba sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakaimu-Mu.
Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhoi di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah Kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Itulah lafal doa di akhir tahun sesuai sunnah atau anjuran Rasulullah SAW, beserta tulisan Arab, cara baca, dan terjemahannya.***