Sementara bagi pasangan yang sudah menikah, melepaskan diri dari bayang masa lalu menjadi hal yang perlu dilakukan agar dapat menjalani bahtera rumah tangga yang bahagia.
Lantas bagimana jika seseorang diuji atas perasaanya dengan terus meingat masa lalunya (mantan)?
Dilansir dari laman jabar.nu.or.id, Rasulullah SAW pernah menjelaskan, “Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha-Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya,” (HR al-Tirmidzi).
Sehingga perasaan dan ingatan yang membuat seseorang terhenti dan mengancam keimananya perlu untuk segera diperbaiki.
Karena jika dibiarkan, maka akan menimbulkan kemudharatan seperti memutus tali perkawinan, mendapat dosa, dan jauh dari keberkahan hidup.
Oleh karena itu, seseorang yang kesulitan untuk mengendalikan hatinya, dianjurkan untuk memasrahkan dirinya kepada Dzat yang maha pembolak-balik hati.
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik.” (HR. Ahmad).
Untuk itu, Rasulullah SAW pernah berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa diberi keteguhan hati di atas agama-Nya melalui doa berikut ini: