BERITA DIY - Berikut salah satu cara usaha lancar dan tidak hancur porak-poranda menurut Buya Yahya.
Manusia membuat usaha tentunya ingin usahanya berkembang dan tidak hancur di pertengahan jalan.
Selain melakukan usaha seperti yang sudah dipelajari dalam sebuah bisnis, tentunya ada hal lain yang membuat usaha lancar dan tidak bangkrut di tengah jalan.
Hal itu adalah doa dan berbakti kepada kedua orang tua. Makna bakti kepada orang tua seperti apa?
Berbakti diantara lain yaitu tidak menyakiti kedua orang tua. Hal yang termasuk menyakiti kedua orang tua adalah dari lisan maupun perilaku.
Selanjutnya yaitu memberi kebaikan kepada orang tua yang sesuai dengan keinginan mereka.
Namun terdapat pengecualian yaitu berilah kebaikan kepada orang tua yang tidak melanggar Allah SWT.
Menurut Buya Yahya yang dikutip dari Youtube resmi Al-Bahjah TV dengan judul "BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA | DAQIIQOH | KULTUM 17 RAMADHAN" yang diunggah pada tanggal 19 April 2022 mengungkapkan keutamaan berbakti kepada orang tua.
Ia mengatakan jika ada anak yang durhaka kepada orang tua maka Allah akan memberi hukuman di dunia sebelum di akhirat.
"Jika ada anak yang durhaka kepada orang tua, maka Allah akan memberi hukuman di dunia sebelum di akhirat" ucap Buya Yahya.
Buya Yahya juga mencontohkan jika ada orang yang sukses dalam suatu usaha, maka Allah SWT akan menghancurkannya.
"Kalau dia orang yang sukses dalam suatu usaha atau apa, Allah akan hancurkan" kata Buya Yahya.
"Jika usahanya tetap sukses, maka Allah akan kirimkan istri yang bakal merusaknya atau menyakitinya" lanjut Buya Yahya.
"kalau istirnya baik, Allah akan beri anak yang lebih jahat dari dia"
"kalau anaknya baik, tunggu saja mungkin ada satu sahabat atau kawan yang menipunya atau menjadikan dia porak poranda" pungkap Buya Yahya tentang contoh seorang yang memiliki usaha.
Dia juga mengatakan berbakti pada orang tua kunci yang sering dilupakan.
"Kalaupun dia sukses, tidak akan lama, karena suksesnya akan sementara, setelah itu akan menemukan kehancuran."
Itulah kunci sukses agar usaha lancar dan tidak hancur porak-poranda menurut Buya Yahya.***