Network
Pemerintah melalui Kemenag nantinya juga akan mengundang berbagai perwakilan dari ahli seperti dari BMKG dan LAPAN untuk memberikan penjelasan mengenai kenampakan hilal atau bulan baru.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Sidang Isbat Idul Fitri 2022, Lebaran Jatuh Pada Tanggal Berapa?
Lebih lanjut, Kemenag sebelumnya telah memastikan menerjunkan tim untuk melakukan pengamatan terhadap kenampakan hilal atau bulan baru dan disebar di berbagai titik di Indonesia.
Terhitung terdapat 99 titik pengamatan untuk dilakukannya rukyatul hilal di seluruh Indonesia pada waktu yang bersamaan dan telah ditentukan sebelumnya.
Sehingga nantinya hasil dari pengamatan atau rukyatul hilal tersebut akan dipaparkan pada saat Sidang Isbat yang akan berlangsung dan juga dapat sebagai salah satu metode yang digunakan menentukan tanggal Idul Fitri.
Baca Juga: Pengumuman Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1443 Kemenag dan NU Kapan? Ini Jadwal Penetapan Lebaran 2022
Sebelumnya diketahui bahwa penentuan bulan baru yang dilakukan oleh Kemenag ini berdasarkan pada kriteria yang terdapat di dalam MABIMS yang telah ditetapkan.
Mengenai kriteria atau syarat memenuhi masuk ke dalam bulan baru sendiri, seperti yang terdapat di dalam MABIMS yaitu jika tinggi kenampakan hilal minimal 3 derajat dan juga memiliki elongasi mencapai 6,4 derajat.
Jika nantinya berbagai kriteria seperti tinggi dan tingkat elongasi tercapai maka dipastikan akan memasuki bulan baru, namun jika tidak maka tanggal pada bulan tersebut akan dibulatkan mencapai 30 hari.
Baca Juga: Lebaran Hari Apa? Ini Jadwal Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H dan Tanggal Libur Nasional Idul Fitri 2022
