BERITA DIY - Berikut bacaan 2 ayat terakhir surah Al Baqarah sekaligus keutamaan membacanya menurut ustadz Buya Yahya.
Dua ayat terakhir Al Baqarah ternyata memiliki banyak keutamaan ketika kita bisa membacanya di beberapa waktu tertentu.
Keutamaan dalam membaca dua ayat terakhir Al Baqarah, selain mendapat pahala ketika membacanya, tentu mendapat beberapa keutamaan.
Terlebih jika bisa menghafal dua ayat terakhir dari surah Al Baqarah tentu akan bisa lebih memudahkan untuk membaca tanpa harus membuka mushaf Al Quran.
Al Baqarah jika dalam urutan mushaf Al Quran merupakan surah nomor dua setelah Al fatihah, dan memiliki 286 ayat dari juz satu hingga tiga.
Dalam dua ayat terakhirnya ini, terdapat keutamaan jika kita membacanya. Menurut Buya Yahya, yang dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada tanggal 7 November 2021, berikut beberapa keutamannya.
1. Akan dijaga oleh Allah SWT sampai pagi hari
Rasulullah SAW pernah bersabda, barang siapa yang membaca 2 ayat terakhir surat Al Baqarah, maka Allah SWT akan mencukupi orang itu pada malam tersebut.
“Para ulama menjelaskan, mencukupi adalah akan dijaga oleh Allah sampai pagi,” kata Buya Yahya dalam ceramahnya.
2. Terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan
Selain akan terjaga hingga pagi hari, orang yang membaca dua ayat terakhir surah Al Baqarah akan dilindungi dari beberapa hal yang tidak diinginkan.
Keutamaan lainnya, yaitu bagi orang yang membacanya pada malam hari, maka akan terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan pada saat itu juga.
Baca Juga: Bacaan Surah Al-Baqarah Ayat 1-6, Lengkap Bahasa Arab, Latin, dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
3. Pahala seperti sholat qiyamul lail
Tidak hanya itu, orang yang membacanya akan mendapatkan pahala seperti sholat qiyamul lail atau sholat malam.
Saat membaca dua ayat terakhir Al Baqarah juga bisa mendapat pahala yang berlipat karena isi dalam bacaannya terkandung doa baik dan banyak keutamaannya.
Berikut bacaan surah Al-Baqarah ayat 285-286 dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, dan terjemahan.
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ - ٢٨٥
Latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali".
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا
اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ - ٢٨٦
Latin: lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir".
Demikian bacaan 2 ayat terakhir surah Al Baqarah sekaligus keutamaan membacanya menurut ustadz Buya Yahya.***