Network
BERITA DIY - Simak apa sebenarnya arti dari klitih, lengkap dengan perbedaan dengan begal dan contoh kasus dan korban yang terjadi di tahun 2021.
Baru-baru ini dunia media sosial Twitter ramai dengan beberapa tagar atau hastag mengenai tindakan klitih atau kejahatan jalanan yang masih marak khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY.
Sejumlah netizen pun kemudian diketahui menaikkan tagar untuk membasmi klitih dan mengupayakan mendapatkan penanganan yang serius dengan menggunakan hastag yaitu #JogjaTidakAman dan #JogjaDaruratKlitih.
Baca Juga: Kronologi Kasus Klitih yang Viral di Yogya, Tangan Korban Dipegang dan Tiba-tiba Merasa Perih
Munculnya berbagai hastag di Twitter tersebut menyusul kian maraknya laporan dari beberapa korban yang pernah atau sempat mengalami kejadian klitih di beberapa ruas jalan khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pasalnya beberapa korban yang mengalami tindakan klitih dari orang yang tak dikenal di jalanan tersebut kemudian melaporkan atau mengungkapkan kejadian naas yang menimpanya di beberapa waktu yang lalu.
Oleh sebab itu, untuk lebih menjaga keamanan ada baiknya mengetahui apa sebenarnya klitih yang sedang ramai diperbincangkan lengkap dengan perbedaan yang dapat diketahui jika dibandingkan dengan tindakan begal.
Berdasarkan beberapa sumber, diketahui bahwa klitih merupakan kata dari Bahasa Jawa, yang dalam pengertiannya dapat diketahui sebagai kegiatan berputar-putar untuk mencari hiburan di waktu senggang.
Namun kini makna dari klitih sendiri dapat diketahui sudah berbeda dari istilah yang dulunya telah lama dikenal. Hal ini dapat diketahui berdasarkan berbagai kejadian yang disinyalir adalah bentuk dari klitih.
Beberapa waktu belakangan ini istilah klitih dapat diketahui sebagai kegiatan sekelompok orang yang berputar-putar dengan membawa senjata tajam dan bermaksud untuk melukai korban yang ditemuinya di jalanan.
Berdasarkan dari tujuan yang dilakukan maka dapat diketahui perbedaan dari klitih dan begal yang keduanya merupakan kejahatan jalanan dan biasanya dilakukan bagi para pengendara yang sedang mengendarai kendaraan sendirian.
Jika melihat pada tujuannya, klitih sendiri memiliki tujuan untuk melukai atau mencelakakan korban yang sebelumnya telah ditemuinya di jalanan dan dianggapnya sebagai musuh dari kelompok tersebut.
Sedangkan jika menilik dari tujuan adanya kejahatan jalanan yaitu begal, maka dapat diketahui begal sendiri merupakan kejahatan jalanan yang menjadi barang atau harta milik pengendara sebagai tujuan atau target untuk diambil.
Sebelumnya diketahui bahwa salah satu contoh kasus klitih yang terjadi belakangan ini di Yogyakarta adalah munculnya pengakuan dari salah satu korban yang diketahui sebagai wanita yang dibuntuti dan dikenai senjata tajam.
Dari kejadian klitih itu, korban diketahui mengalami luka sobek di bagian tubuhnya yang diduga berasal dari sayatan benda atau senjata tajam yang sebelumnya dibawa oleh pelaku klitih tersebut.
Itulah informasi lengkap mengenai klitih berikut penjelasan, perbedaan dengan begal, dan contoh kasus terbaru yang terjadi belum lama ini di Yogyakarta.***
