Namun untuk pembukaan Kartu Prakerja gelombang 23 tidak dibuka pada tahun ini, tetapi pada tahun depan dengan jumlah kuota sama seperti tahun 2021.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto.
“Untuk peningkatan skill pekerja, Kartu Prakerja dianggarkan sekitar Rp 11 triliun tahun 2022,” kata Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin, 16 Agustus 2021.
Dengan anggaran Rp 1,1 triliun, artinya kuota Kartu Prakerja di 2022 tidak akan jauh beda dari dari kuota program di 2021.
Perlu diperhatikan saat mendaftar Kartu Prakerja gelombang 23 yang nantinya akan dibuka, ada 13 golongan yang pasti gagal dalam seleksi Kartu Prakerja. Berikut daftarnya:
1. Tercatat di DTKS Kemensos
2. Penerima BSU subsidi gaji.
3. Penerima BPUM atau BLT UMKM.