Turut berduka cita wafatnya Umbu Landu Paranggi. Ingin sekali mengenal dan bertemu dengannya tapi tak kesampaian. “Di Uzbekistan, ada padang terbuka dan berdebu
Aneh, aku jadi ingat pada Umbu” petikan puisi Taufiq Ismail “Beri Daku Sumba”. Selamat jalan ... https://t.co/ZwKmbIyRtv— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 6, 2021
""Di Uzbekistan, ada padang terbuka dan berdebu Aneh, aku jadi ingat pada Umbu” petikan puisi Taufiq Ismail “Beri Daku Sumba”. Selamat jalan ...," pungkasnya.
Kabar duka ini juga disampaikan oleh Komunitas Maiyah Kenduri Cinta Jakarta melalui akun twitternya.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun... Duka kami, mengantarmu ke huma yang sejati Bapak Umbu Landu Paranggi," tulis akun @kenduricinta pada Selasa, 6 April 2021.
"Pada hari Selasa tanggal 6 April 2021 pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara," pungkasnya.
Sebagai informasi, tahun 1975 Umbu Landu Paranggi meninggalkan Yogya dan kemudian bermukim di Denpasar, Bali pada tahun 1975. Di Bali ia melahirkan banyak sastrawan dan dianggap sebagai Mahaguru.***